REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wali Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), H Ahyar Abduh, meminta kepada presiden/wakil presiden terpilih pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla agar dalam melaksanakan tugasnya kelak tidak melakukan diskriminasi terutama kepada daerah yang mendukung pasangan Prabowo-Hatta.
"Kita yakin pasangan Jokowi-Jusuf Kalla bisa bersikap negarawan dan memperhatikan masyarakatnya secara keseluruhan," katanya di Mataram, NTB, Rabu.
Di NTB, Jokowi-JK menelan kekalahan telak dengan hanya meraih 701.238 suara. Sementara, pasangan nomor urut satu Prabowo-Hatta meraih 1.844.178 suara.
Ahyar mengatakan masyarakat Kota Mataram dan Nusa Tenggara Barat (NTB) pada umumnya memang memilih Prabowo-Hatta dalam pemilihan umum presiden lalu. Namun, hal itu merupakan proses demokrasi yang dimenangkan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.
"Namun, hal itu jangan lagi diingat-ingat karena pesta demokrasi sudah usai dan menghasilkan pemimpin pilihan rakyat," katanya.
Sementara Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK Jawa Barat, Waras Wasisto, memastikan pasangan Jokowi-JK yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih RI masa jabatan 2014-2019 akan tetap peduli dengan Jawa Barat.
"Meski raihan suara di Jabar kalah dari pasangan nomor satu, namun secara nasional Jawa Barat sebagai penyumbang suara nomor tiga untuk Jokowi-JK sehingga saya dapat memastikan bahwa keduanya akan tetap peduli pada masyarakat Jabar," ujar Waras.