REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar menilai fenomena gerakan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS/Negara Islam Irak dan Suriah) harus dicermati oleh seluruh pemangku kepentingan di dalam negeri.
Menurut Nasaruddin, gerakan ISIS berpotensi menimbulkan masalah konseptual.
"Persoalan konseptual itu juga bisa berpotensi melahirkan persoalan lain," ujar Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah tersebut di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (23/7).
Nasaruddin pun meminta instansi terkait keamanan dalam negeri melakukan pendalaman. Misalnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Apalagi, beberapa waktu lalu, Kepala BNPT Ansyaad Mbai menjelaskan, dukungan yang didapatkan ISIS dari kelompok Islam di Indonesia karena gerakan itu lintasgeografis.
Menurut Ansyaad, tercatat 30an orang telah berangkat ke Irak dan Suriah. Keberangkatan telah terjadi sejak Mei silam.
Bukan hanya pengiriman warga dan pernyataan sikap, dukungan bagi ISIS dari oknum di dalam negeri juga berupa penggalangan dana untuk operasional ISIS.