Rabu 23 Jul 2014 15:10 WIB

Jakarta Aman, Status Siaga Satu Dicabut

Rep: c70/ Red: Mansyur Faqih
Petugas Kepolisian berjaga didepan Kantor KPU saat pelaksanaan Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Pilpres 2014, Jakarta, Selasa (22/7).
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Petugas Kepolisian berjaga didepan Kantor KPU saat pelaksanaan Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Pilpres 2014, Jakarta, Selasa (22/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Kepolisian menyatakan kondisi DKI Jakarta aman, tenang dan lancar.

"Masyarakat silakan melakukan aktivitas seperti biasa karena kondisi tertib dan aman. Status siaga satu sudah dicabut," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (23/7).

Menurut dia, saat berlangsungnya rekapitulasi suara, pasukan gabungan dari Polda Metro Jaya dan Mabes Polri mengamankan gedung KPU dengan menempatkan 3.241 personil dari pagi sampai malam. Penjagaan dilakukan sampai orang-orang meninggalkan KPU.

Selasa siang, ada massa sekitar 100 orang dari Serikat Pekerja Metal yang melakukan demo di Bundaran HI sampai sore. Dari aksi tersebut, tak terjadi suatu hal yang menonjol, semua dinyatakan normal.

"Semua pengamanan di KPU sudah dicabut. Operasi Mantap Brata sudah dicabut sementara, sekarang petugas berkonsentrasi dengan Opeasi Ketupat," ujar Rikwanto.

Rikwanto mengatakan, kepolisian sudah memperkirakan apa saja yang akan terjadi. Sehingga kepolisian, TNI bersama Kodam telah melakukan langkah-langkah antisipasi. 

Rikwanto mengatakan, usai pengumuman resmi KPU mengenai hasil pilpres 2014, penjagaan yang dilakukan terhadap presiden terpilih masih dilakukan. Baik di rumah pribadi mau pun ketika beraktivitas.

"Saat ini petugas fokus dengan Operasi Ketupat. Sedangkan Oprasi Mantap Brata akan kembali dimulai menjelang pelantikan pada 20 Oktober mendatang," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement