Ahad 20 Jul 2014 11:32 WIB

Tiga Program Prioritas Pemprov Maluku

Rep: c57/ Red: Hazliansyah
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin (kanan) didampingi Gubernur Maluku Said Assagaff (tengah) dan Ketua MUI Provinsi Maluku Idrus Toekan (kiri).
Foto: Antara
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin (kanan) didampingi Gubernur Maluku Said Assagaff (tengah) dan Ketua MUI Provinsi Maluku Idrus Toekan (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Maluku Said Assagaff menyampaikan tiga program prioritas yang akan diupayakan Pemprov Maluku selama masa kepemimpinannya.

Ketiga program itu terkait erat dengan realisasi Provinsi Maluku sebagai 'Lumbung Ikan Nasional' oleh pemerintah pusat, rencana membuat RUU Provinsi Kepulauan Maluku dan proses tender blok Marsela.

"Pemprov sedang berupaya mendesak pemerintah pusat untuk secepatnya merealisasikan percepatan penandatangan Provinsi Maluku sebagai Lumbung ikan nasional," ucap Said dalam acara 'Silaturahmi Nasional dan Buka Puasa Bersama DPD KNPI Maluku bersama Gubernur Maluku' pada Sabtu (19/7) malam di Jakarta.

Pemprov Maluku juga terus mendesak pemerintah segera merancang dan mengesahkan RUU Provinsi Kepulauan Maluku sebagai bentuk perlakukan khusus pemerintah pusat untuk provinsi kepulauan.

Menurut Said, RUU Provinsi Kepulauan juga diperjuangkan bersama-sama oleh tujuh Pemprov lainnya, yaitu: Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Utara dan Bali,

Pemprov Maluku juga meminta pemerintah pusat untuk merealisasikan komitmennya terhadap pengelolaan 'participating interest' sebesar 10 persen saham dari blok Marsella.

"Blok Marsella ini proyek jangka panjang Pemerintah pusat di lepas pantai Maluku. Pemprov. Maluku telah membuat perusahaan daerah sebagai persyaratan pemerintah untuk berpartisipasi dalam proyek ini," ujar Said.

Karena bersifat jangka panjang, proyek ini belum tentu akan berjalan hingga jabatan Said berakhir sebagai Gubernur Maluku. Menurut Said, investor Jepang dari Inpex menyatakan proyek pengeboran minyak di lepas pantai blok Marsella ini merupakan proyek bersejarah.

Pasalnya, Jepang belum pernah mengeksplorasi minyak dengan kedalaman seperti di Blok Marsella ini. "Lokasi minyaknya sangat jauh dari dasar laut. Ini proyek bersejarah," papar Said menirukan investor itu.

Dalam kesempatan itu, Said juga meminta seluruh elemen pemuda Maluku di Jakarta, khususnya KNPI Provinsi Maluku, untuk turut aktif menata Maluku menjadi jauh lebih maju dan terhormat.

"Pemuda harus memberikan inspirasi, motivasi dan stimulan kepada rakyat Maluku. Semua aktivitas harus dikerjakan secara bertanggungjawab, sehingga kita diiberkati oleh Tuhan Yang Maha Kuasa," jelas Said.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement