Ahad 20 Jul 2014 10:03 WIB

Kemenparekraf Kembali Pilih 20 Desainer Inovatif Indonesia

Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Desain, Media dan Iptek Hari Waluyo saat membuka Reka Baru Desain Indonesia (RBDI) 2014
Foto: Puskompublik Kemenparekraf
Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Desain, Media dan Iptek Hari Waluyo saat membuka Reka Baru Desain Indonesia (RBDI) 2014

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kembali menggelar acara kuratorial Reka Baru Desain Indonesia (RBDI). Acara ini akan memilih 20 desainer inovatif Indonesia untuk diberi kesempatan tumbuh dan berkembang secara maksimal melalui program pengembangan kapasitas secara berkelanjutan.

"Seleksi ini sekaligus untuk menemukan dan memetakan karya desain potensial dan kreatornya, sehingga dapat mendukung pengembangan ekonomi kreatif," ujar Hari Waluyo, Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Desain, Media dan Iptek, saat membacakan sambutan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu pada pembukaan acara tersebut, Sabtu (19/7) siang, di Jakarta.

Ajang ini juga dapat memunculkan wajah-wajah baru dalam dunia desain Indonesia. Sehingga mereka nantinya dapat memberi manfaat terhadap bangsa dan negara juga kontribusi terhadap negara. "Juga membuka lapangan kerja," ujar Hari.

RDBI 2014 mengambil tema "Spirit of Archipelafo". Kegiatan RBDI 2014 dimulai dengan pelaksanaan sosialisasi di tujuh kota, yang diikuti berbagai komunitas kreatif, mahasiswa dan praktisi. Dari sana akhirnya terkumpul 768 peserta.

Irfan Lukman selaku Ketua Steering Committee memaparkan, setelah verifikasi sesuai aturan yang telah ditetapkan, diputuskan sebanyak 389 peserta yang lolos. Selanjutnya para kurator melakukan seleksi untuk menentukan sebanyak 50 orang nominator.

Tahap berikutnya ke-50 nominator dibahas oleh tim kurator untuk menentukan 30 peserta terpilih yang kemudian diundang untuk presentaasi di hadapan tim kurator dan steering committee.

"Kali ini kita sudah masuk tahapan presentasi, dari 30 ini akan dipilih 15 sampai 20 orang," jelas Irfan.

Sedikitnya ada lima kriteria yang harus dipenuhi desainer untuk bisa terpilih dan mendapat program binaan. Pertama karya harus iconik dan atraktif, kedua kemudahan untuk dibuat secara massal, ketiga adalah jujur terhadap material (eksplorasi terhadap material yang berlimpah di Indonesia), keempat karya desain harus mengandung unsur fungsi dan guna.

"Dan kelima desain dapat meningkatkan quality of life. Harus dilihat dampai dimana produk itu bisa meningkatkan quality of life," kata dia.

Nantinya bagi desainer terpilih akan diikutsertakan melalui program pendampingan, program pengembangan kapasitas seperti fieldtrip, fasilitasi pameran di dalam negeri, fasilitasi HKI (Hak Kekayaan Intelektual) serta apresiasi mengikuti program 100 % Design-2014 di London.

"Keberhasilan program ini akan meningkatkan jejaring dan jumlah pelaku kreatif di tingkat daerah dan nasional serta diharapkan dapat mendorong ke tingkat regional dan internasional," ujar Irfan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement