Sabtu 19 Jul 2014 22:10 WIB

Terminal Pekalongan Sepi Pascaamblasnya Jembatan Comal

  Warga memperhatikan perbaikan jembatan amblas di jalur pantura Comal, Pemalang, Jateng, Jumat (18/7).  (Antara/Oky Lukmansyah)
Warga memperhatikan perbaikan jembatan amblas di jalur pantura Comal, Pemalang, Jateng, Jumat (18/7). (Antara/Oky Lukmansyah)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Aktivitas Terminal Bus Kota Pekalongan, Jawa Tengah, sepi selama dua hari terakhir karena dampak amblasnya Jembatan Comal di jalur pantai utara Kabupaten Pemalang.

Kepala Terminal Bus Kota Pekalongan Ali Tas'an di Pekalongan, Sabtu, mengatakan bahwa dengan ditutupnya Jembatan Comal pada Jumat (18/7) berpengaruh terhadap perjalanan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan antarkota dalam provinsi masuk ke terminal.

"Sebagian bus jurusan dari arah barat tertahan di Pemalang sehingga berpengaruh terhadap jumlah bus yang menurunkan penumpang di terminal. Sedang yang datang dari timur lebih memilih memutar arah dan tidak melanjutkan perjalanan ke Barat," katanya.

Menurut dia, amblasnya Jembatan Comal telah mengakibatkan jalur pantai utara Pemalang-Pekalongan lumpuh dan aktivitas di terminal bus terlihat lengang.

"Sejak Jumat (18/7) hampir tidak ada satu pun bus jurusan darai arah barat menuju timur masuk terminal. Kondisi ini juga berpengaruh terhadap pendapatan di terminal," katanya.

Ia mengatakan sejumlah penumpang yang akan pergi menuju ke Tegal dan Brebes juga sempat membatalkan perjalanannya karena bus yang mereka tunggu tidak kunjung datang.

"Adapun untuk penumpang yang ke arah timur atau Semarang dan Jawa Timur masih bisa terlayani oleh sebagian bus AKAP maupun AKDP," katanya.

Wakil Kepala Stasiun Kereta Api Kota Pekalongan Tony Dwiyanto mengatakan amblasnya Jembatan Comal berpengarauh terhadap peningkatan jumpah penumpang yang menggunakan jasa kereta api lokal.

"Amblasnya Jembatan Comal pada Jumat lalu, jumlah penumpang kereta api lokal mencapai 50 orang atau meningkat 50 persen dibanding hari sebelumnya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement