Selasa 15 Jul 2014 19:33 WIB

Di Bawah Kepemimpinan Ical, Kaderisasi dan Konsolidasi tak Berjalan

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah tokoh lintas generasi Partai Golkar yang diwakili oleh Fahmi Idris (kedua kanan) memberikan keterangan pers di Jakarta, Selasa (15/7).(Republika/Aditya Pradana Putra)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Sejumlah tokoh lintas generasi Partai Golkar yang diwakili oleh Fahmi Idris (kedua kanan) memberikan keterangan pers di Jakarta, Selasa (15/7).(Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi senior Partai Golkar Andi Mattalatta mengatakan selama masa kepemimpinan Ical banyak mekanisme internal yang tak berjalan.

"Kaderisasi, konsolidasi dan manajemen partai tidak berjalan," katanya, Selasa (15/7).

Ia mengatakan berdasarkan rekomendasi munas, kalau pileg dan pilpres Golkar kalah, maka harus ada perubahan haluan.

“Namun keputusan berkoalisi ini hanya menjadi kebijakan segelintir orang. Makanya perlu evaluasi,” ujar Andi.

Konflik internal Partai Golkar kembali menggeliat pasca partai pimpinan Aburizal Bakrie itu menandatangani koalisi permanen dengan partai lain pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Namun, keikutsertaan Partai Golkar di dalamnya ternyata dianggap sebagai pelanggaran sebab tak mendapatkan mandat dari kader melalui rapimnas PG. Keputusan itu diambil sepihak oleh ARB.

Sejumlah kader lintas generasi di Golkar pun menyelenggarakan jumpa pers terkait seruan penyelamatan partai di Aula Perintis Kemerdekaan, Tugu Proklamasi, Menteng. Politisi senior yang hadir antara lain Ginanjar Kartasasmita, Fahmi Idris, Andi Mattalatta dan Zainal Bintang.

Sedangkan poros muda diwakili Andi Sinulingga, Indra J Piliang dan Ketua DPP Partai Golkar Yoris Raweyai. Pertemuan tersebut menginisiasi adanya musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk melengserkan ketum Golkar karena dianggap gagal dalam berpolitik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement