Ahad 13 Jul 2014 13:08 WIB

NU Jatim Harap KPU tidak Manipulasi Suara

Pilpres 2014
Foto: Republika/Prayogi
Pilpres 2014

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur meminta komisi pemilihan umum (KPU) selaku penyelenggara dari tingkat bawah hingga pusat tidak melakukan manipulasi suara dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. (Baca: Jokowi di TPS ini tidak dapat suara sama sekali)

"Kami tidak menolerir manipulasi suara pilpres. Karena, kalau hal itu dilakukan KPU, berarti mereka mengkhianati amanat Tuhan. Sebab, suara rakyat adalah suara Tuhan, vox populi vox dei," kata Ketua PWNU Jatim, KH Mutawakkil Alallah, kepada Antara di Surabaya, Minggu.

PWNU juga mengimbau masyarakat dan elite politik untuk bersikap dewasa dalam menunggu hasil keputusan resmi KPU, terutama kedua kandidat, untuk bersikap ksatria, teposliro, berlapang dada, dan bersabar untuk menunggu hasil resmi pada 22 Juli 2014.

"Kami (PWNU) juga meminta PBNU untuk mengadakan Islah Nasional untuk semua elit politik dan pemimpin bangsa serta tokoh masyarakat yang terbelah pada Pilpres 2014 akibat sengitnya persaingan yang bersifat 'head to head' itu," katanya.

Pengasuh Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo, Jawa Timur itu menjelaskan islah nasional itu bisa diadakan dalam bentuk Istighatsah (doa memohon keselamatan) Nasional untuk mendoakan bangsa dan negara ini. (Baca: Kenegarawanan Prabowo luntur oleh hasil quick count)

"Islah Nasional yang diadakan setelah keputusan resmi oleh KPU pada 22 Juli 2014 itu untuk menunjukkan bahwa terbentuknya kepemimpinan nasional melalui pilpres itu lebih penting untuk bangsa dan negara ini daripada sekadar kemenangan capres tertentu," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement