Kamis 10 Jul 2014 20:26 WIB

ACT Segera Kirim Tim Kemanusiaan ke Palestina

Andhika Purbo Swasono (kanan)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Andhika Purbo Swasono (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) berencana mengirim tim kemanusiaan untuk membantu rakyat Palestina yang diserang oleh Israel.

"ACT segera memberangkatkan empat relawan yang dipimpin Andhika Purbo Swasono. Tim akan menyerahkan amanah bantuan dari masyarakat yang telah terkumpul dua hari terakhir. Bentuk bantuannya insya Allah akan diwujudkan dalam bentuk paket: pangan, kesehatan, dan energi," ujar Presiden ACT, Ahyudin, di Jakarta, Kamis.

Ahyudin juga mengajak masyarakat Indonesia untuk membantu masyarakat Palestina. Ahyudin menegaskan pembebasan Palestina wajib bagi bangsa-bangsa di dunia yang peduli dengan tragedi kemanusiaan yang kembali terjadi atas bangsa Palestina.

"Oleh karena itu, dunia harus segera merespon untuk membebaskan Palestina dari cengkeraman agresor Israel," tegas Ahyudin.

Bagi umat Islam, lanjut Ahyudin, yang sedang menjalankan ibadah puasa, isu Palestina bisa dimanfaatkan untuk menambah keridhoan dengan cara mencurahkan perhatian dan bantuan, dalam bentuk apapun, kepada Palestina.

"Insya Allah, semulia-mulianya infak, sedekah, dan zakat serta doa-doa umat Islam pada hari ini, salah satunya adalah membantu keselamatan saudara-saudara kita di Palestina," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, umat Islam harus segera merespon ini dengan sebaik-baik sikap, yakni menunjukkan kepedulian kepada masyarakat Palestina yang terkena musibah kemanusiaan.

Berdasarkan laporan aktivis Indonesia untuk Palestina, Abdillah Onim, hingga kemarin Zionis Israel telah menjatuhkan tak kurang dari 447 roket di atas kota Gaza, 374 serangan udara, menjatuhkan 34 boms marine. Akibat serangan itu, 111 rumah yang menjadi target 17 rumah rata dengan tanah, 95 mengalami kerusakan parah, 2 masjid hancur, satu rumah sakit rusak terkena bom, satu ambulans remuk hingga tak berfungsi lagi.

Sebanyak 63 jiwa warga Palestina tewas, kebanyakan korbannya adalah anak-anak. Saat ini, warga Palestina yang terluka, kesulitan mendapatkan layanan kesehatan. Pasalnya, seluruh rumah sakit di Gaza kehabisan obat, khususnya obat bius. Mereka juga membutuhkan bantuan makanan. Agresi militer oleh Israel dilangsungkan sejak dua hari lalu.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement