REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Polda Jawa Tengah telah memetakan sejumlah wilayah yang dinilai rawan saat menjelang hingga pascapemungutan suara Pemilihan Umum Presiden 2014.
"Ada sejumlah wilayah yang masuk dalam peta rawan yang telah disusun," kata Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Jawa Tengah Ajun Komisaris Besar Kartuti Sulistinah di Semarang, Sabtu.
Menurut dia, wilayah-wilayah tersebut terbagi dalam beberapa kategori, seperti rawan kerusuhan karena menolak hasil Pemilihan Presiden serta rawan konflik antarpendukung calon presiden. Namun, Kartuti tidak menjelaskan secara detil daerah mana saja yang masuk dalam peta kerawanan tersebut.
Ia menuturkan, kepolisian telah menyiapkan langkah preventif dan preemtif untuk menjaga kondusifitas di wilayah-wilayah yang masuk dalam kategori rawan tersebut. "Operasi cipta kondisi terus dilakukan, selain itu kepolisian juga didukung oleh TNI," katanya.
Dalam pemungutan suara 9 Juli nanti, lanjut dia, akan diterjunkan 23 ribu personel untuk menjaga keamanan di seluruh Jawa Tengah. Menurut dia, personel tersebut juga akan diterjunkan untuk menjaga 67.850 tempat pemungutan suara yang tersebar di berbagai wilayah.
"Pola pengamanan juga sudah disiapkan, termasuk TPS yang dinilai rawan," katanya.
Polda Jawa Tengah memetakan sekitar 2.650 tempat pemungutan suara yang masuk dalam kategori rawan dana kan mendapat penjagaan lebih.