Kamis 03 Jul 2014 11:03 WIB

SBY Wanti-Wanti Kerusuhan Usai Pemungutan Suara

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: antara
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar rapat cabinet terbatas (ratas) bidang politik, hukum, dan keamanan (polhukam). Isu yang dibahas tak lain pengamanan jelang dan pasca pilpres 9 Juli mendatang.

Dalam sambutannya, Presiden SBY mewanti-wanti adanya kerusuhan pasca-pemungutan suara. Ia menegaskan tidak ingin tindakan-tindakan psasca-pemungutan suara merusak perjalanan dan pematangan demokrasi yang sudah terbangun.

“Saya tidak ingin ada tindakan-tindakan pasca-pemungutan suara yang seharusnya tidak terjadi. Apakah kekerasan, tindakan destruktif, atau main hakim sendiri darimanapun datangnya,” katanya saat membuka ratas, Kamis (3/7).

Ia pun meminta agar jajaran Polri/TNI bersiap untuk mengemban tugas nasional, yakni memastikan keseluruhan pemilu bisa berjalan damai, aman, tertib, lancar, dan demokratis.

“Penyelenggara pemilu pegang peranan penting. Kalau sudah bicara pengamanan, penjagaan, dan ketertiban, maka polri dan tni harus di depan,” katanya.

Dalam ratas bidang polhukam, hadir Wakil Presiden, Boediono. Hadir pula tiga menko serta menteri-menteri bidang politik, hukum, dan keamanan serta kepala polri, panglima tni, dan jajaran kepala staf.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement