Selasa 01 Jul 2014 19:02 WIB

Ahok Tak Setuju Ekskul Pecinta Alam Dihapus

Rep: C63/ Red: Yudha Manggala P Putra
Basuki Tjahaja Purnama, (Ahok).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Basuki Tjahaja Purnama, (Ahok).

REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA -- Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama tidak menyetujui rencana Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk menghapus kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) pecinta alam di sekolah. Pria yang kerap disapa Ahok itu menilai keputusan Dinas Pendidikan terkait pembekuan sementara kegiatan ekskul tanpa batas yang ditentukan terlalu cepat. Sebelumnya, banyak orang tua yang memprotes keputusan tersebut.

"Aku pikir ini reaksi yang terlalu cepat. Saya bilang nggak boleh kaya pemadam kebakaran. Bukan menghapus tapi tunda dulu," ujar Ahok di Balaikota, Selasa (1/7).

Ahok mengatakan tujuan penundaan sementara kegiatan ekskul dimaksudkan untuk mengkaji  kesiapan organisasi tersebut. Karena menurutnya, selama ini banyak ditemukan guru pembimbing ekskul yang ternyata tidak memiliki kesiapan saat ada kegiatan di luar sekolah.

"Kalau guru pembimbingnya enggak ngerti rute, cuma duduk ngobrol doang, kalau mau jadi pembimbing ya mesti ikut jalan, jangan main bikin rute tapi enggak pernah survei. Aku ini anak gunung, ya ga bisa begitu," lanjut Ahok.

Ahok pun menegaskan kegiatan ekskul pecinta alam tidak akan dihapus di sekolah. Hanya saja, Ahok mengingatkan sekolah yang memiliki kegiatan ekskul pecinta alam di Jakarta untuk menyiapkan guru pendamping yang berkompeten. Pasalnya, beberapa kasus dalam kegiatan ekskul terjadi karena kelalaian dari guru pendampingnya.

"Ga boleh dihapus itu, Tapi kalau (sekolah) ga siap (guru pendamping) ya tutup. Harus pakai organisasi yang tahu, jangan maksa guru jadi pembimbing ekskul," ujar Ahok.

Wacana penutupan ekskul pecinta alam mencuat menyusul kasus kekerasan yang menyebabkan kematian siswa Kelas 1 SMAN 3 Setiabudi Jakarta, Arfiand Caesar Al Irhami. Siswa 16 tahun ini diduga tewas setelah dianiaya seniornya saat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pecinta alam di kawasan Tangkuban Perahu Jawa Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement