REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Sebanyak 11 bangunan berupa rumah dan mushola di Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, terkena tanah longsor akibat hujan lebat yang mengguyur di wilayah setempat pada Kamis (26/6) mulai 16.00-21.00 WIB.
Camat Girimulyo Purnowo di Kulon Progo, Jumat (27/6) mengatakan masyarakat secara gotong royong melakukan pembersihan lumpur dan membenahi rumah milik warga sejak pagi sampai petang.
"Kami belum mendata total kerugian. Berdasar pendataan sementara, kerugian sedikitnya Rp5 juta per rumah," kata Purnowo.
Ia mengatakan berdasarkan hasil pemantauan oleh pemerintah Kecamatan Girimulyo yang dilaksanakan pada Jumat pagi dan laporan masyarakat ada beberapa titik tanah longsor di Desa Jatimulyo yang di antaranya di Dusun Pringtali, Banyunagti, Sibolong dan Jonggrangan.
Dia mengatakan tanah longsor yang terjadi di Dusun Banyunganti menimpa rumah milik Paimo yang terjadi pada Kamis (26/6) sekitar 20.00 WIB dengan ketinggian longsoran berkisar 4-5 meter dengan kapasitas longsor tidak terlalu besar masih dapat ditangani dengan kerja bakti masyarakat.
"Atas kejadian ini tidak menimbulkan kerugian dalam bentuk apapun," kata dia.
Sementara itu, lanjut Purnowo, longsor juga terjadi di Dusun Pringtali dimana tanah longsor menimpa rumah Jiono dan Mudiyanto yang lokasinya berada di satu RT yaitu di RT 50 RW 12. Longsor yang menimpa rumah Jiono terjadi sekitar 19.00 WIB dan longsor yang menimpa rumah Mudiyanto terjadi sekitar 21.00 WIB dengan ketinggian longsor dua lokasi tersebut berkisar 10-12 meter.
"Longsor yang menimpa rumah Jiono juga memakan badan jalan dusun. Sedangkan longsoran yang menimpa rumah Mudiyanto menutup jalan corblok lingkungan sehingga untuk menuju rumah di Dukuh Pringtali harus melingkar melalui jalur alternatif," katanya.
Ia mengatakan kerugian akibat tanah longsor tersebut hasil wawancara dengan Dukuh Pringtali menyatakan belum ditafsir karena rumah tidak roboh.
Lebih lanjut Purwono mengatakan tanah longsor yang terjadi di Dusun Sibolong juga menimpa rumah warga untuk yang di Jongrangan menimpa mushola tepatnya didekat rumah suratman.
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo telah melakukan inventarisasi data rumah yang terancam tanah longsor. Selain itu, diberikan logistik untuk kerja bakti," katanya.