Jumat 27 Jun 2014 21:34 WIB

Usai Bunuh Anak Perwira TNI, PRT di Bandung Gantung Diri

Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Pribadi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polisi akhirnya berhasil menyimpulkan kasus pembunuhan dengan korban kakak-beradik yang merupakan anak dari perwira TNI-AD di jalan Gudang Utara, Kota Bandung, Jawa Barat.

Kepala Polisi Resor Kota Besar Bandung Kombes Pol. Mashudi mengatakan, pelaku pembunuhan kakak-beradik itu adalah pembantu korban bernama Acim, yang juga ditemukan tewas tergantung di rumah tersebut.

"Kita pastikan bahwa pelakunya itu adalah saudara Acim (pembantu)," kata Mashudi kepada wartawan di Bandung, Jumat.

Ia menjelaskan kesimpulan itu berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara dan otopsi terhadap jenazah Acim (30) oleh Tim Mabes Polri dan Tim Forensik Rumah Sakit Sartika Asih, Bandung.

Bukti lainnya, lanjut dia, dari hasil pemeriksaan sidik jari pada linggis yang digunakan pelaku untuk membunuh korban Praja (17) dan tali tambang yang dipakai Acim untuk mencekik korban Aura (13).

"Darah yang ada di almarhum Acim identik dengan darahnya PR (korban Praja). Sidik jari pada tali itu adalah sidik jari tangannya Acim," katanya.

Pelaku setelah membunuh dua anak itu, kata Mashudi diduga langsung bunuh diri dengan menggantungkan diri di tangga rumah.

Dugaan bunuh diri itu, lanjut dia berdasarkan hasil kajian terhadap jasad pelaku yang tidak ditemukan bekas kekerasan serta ciri-ciri gantung diri yakni keluar lendir dari hidung warna kuning dan terdapat kotoran di duburnya.

"Pelaku sendiri gantung diri," kata Kapolres.

Sebelumnya pembunuhan di rumah komplek TNI AD itu diketahui, Ahad (22/6). Kedua korban ditemukan tergeletak dalam keadaan tewas dalam rumah, dan pembantunya tewas menggantung.

Kedua korban itu merupakan anak dari seorang perwira TNI Letnan Kolonel Inf. R. Rudi Martiandi D yang bertugas Korem Solo, Jawa Tengah.

Anak perwira itu tinggal di Bandung dengan seorang pembantu yang mengurus semua kebutuhan rumah tangga di rumah tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement