Kamis 26 Jun 2014 18:53 WIB

Ahok Sebut Banyak Persoalan di Monas

Rep: C63/ Red: Citra Listya Rini
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Foto: Yasin Habibi/Republika
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai adanya insiden pembakaran seorang juru parkir di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (24/6), Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai insiden itu terjadi karena amburadulnya pengelolaan kawasan sekitar Monas.

Pria yang kerap disapa Ahok itu menyebutkan beberapa waktu terakhir ini sudah banyak kejadian di Monas. "Yang diperkosa juga sudah pernah kejadian, yang ngaku-ngaku petugas segala macam, PKL liar, macam-macamlah di Monas," kata Ahok di Jakarta, Kamis (25/6). 

Amburadulnya pengelolaan Monas diyakini Ahok karena belum jelasnya tugas dan fungsi masing-masing Unit Pengelola (UP) Monas. Karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini sedang berupaya melakukan pembenahan pengelolaan landmark kota Jakarta tersebut.

Sebelumnya, dalam rapat Monas dua pekan lalu, Pemprov DKI Jakarta akan melebur UPT Taman Monas dan UP Monas menjadi UPT Monas, serta membenahi kawasan IRTI untuk relokasi PKL yang selama ini berjualan di dalam pagar. 

"Makanya kita lagi siapkan dokumen untuk Bu Rini (Kepala UPT Monas Rini Hariyani) yang nantinya pimpin pengelolaan Monas jadi satu pintu. Sehingga kejadian-kejadian seperti ini tidak terulang lagi," ujar Ahok.

Ahok melanjutkan Polisi Militer (PM) juga akan dikerahkan untuk membantu mengamankan kawasan Monas. Untuk itu, sambil menunggu SK.Gubernur terkait peleburan UPT Monas, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan dikerahkan untuk menjaga kawasan tersebut. 

Bahkan, Pemprov DKI Jakarta telah mengizinkan Satpol PP untuk tidak menggunakan stunt gan atau pistol listrik untuk mengawasi kawasan Monas dari PKL liar dan preman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement