Rabu 25 Jun 2014 07:57 WIB

Kapolda: Jangan Sampai Tak Nyoblos Gara-Gara Piala Dunia

Seorang pemilih menggunakan hak suaranya di sebuah TPS (ilustrasi).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Seorang pemilih menggunakan hak suaranya di sebuah TPS (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Kapolda Papua, Irjen Polisi Tito Karnavian mengakui demam kejuaraan dunia sepak bola yang saat ini berlangsung di Brasil ikut mempengaruhi tingkat antusiasme warga Papua menghadapi Pemilu Presiden, 9 Juli 2014.

"Yang perlu kita waspadai sekarang ini lagi musim-musimnya demam sepak bola, sementara demam pilpres berkurang. Jangan sampai tanggal 9 Juli semua orang ramai-ramai menonton siaran piala dunia sampai subuh lalu terlambat bangun sehingga tidak datang ke TPS untuk menyalurkan hak pilihnya," kata Tito di Timika, Rabu (25/6).

Kapolda Papua meminta warga Papua aktif menggunakan hak pilih mereka sebagai warga negara pada 9 Juli karena pilihan warga Papua ikut menentukan pemimpin di negara ini sekaligus juga menentukan keberlanjutan pembangunan di Papua lima tahun ke depan.

Untuk itu, Kapolda Papua meminta KPU, Bawaslu/Panwaslu, Pemerintah Daerah di seluruh Tanah Papua agar aktif melakukan sosialisasi Pilpres ke masyarakat akar rumput agar mereka dapat menggunakan hak pilihnya pada 9 Juli.

"Kita minta sosialisasinya lebih gencar, jangan sampai masyarakat yang di gunung-gunung tidak tahu kalau tanggal 9 Juli ada Pilpres. Bukan karena masyarakat tidak mau menggunakan hak pilih, tapi karena dia tidak tahu karena tidak pernah ada sosialisasi," ujarnya.

Menurut dia, penyelenggaraan Pemilu Presiden 9 Juli yang berkualitas sangat ditentukan oleh profesionalitas penyelenggara mulai dari KPU maupun perangkat di bawahnya.

Tito meminta KPU di setiap kabupaten/kota di wilayah Papua dan Papua Barat harus dapat memastikan bahwa logistik Pilpres berupa kotak suara, surat suara dan lainnya tidak boleh terlambat sampai di TPS, termasuk di wilayah-wilayah pedalaman.

Penyelenggara juga harus berkoordinasi dengan semua pihak termasuk pihak penerbangan dalam hal distribusi logistik Pilpres ke wilayah pedalaman untuk menghindari keterlambatan pencoblosan.

Semua penyelenggara juga diminta untuk menggelar rapat pleno penetapan perolehan suara dua pasangan Capres-Cawapres sesuai jadwal, melakukan penghitungan suara secara transparan dan lainnya.

"Saya sudah memerintahkan para Kapolres agar seluruh anggotanya yang melakukan pengamanan di TPS untuk mencatat hasil rekapitulasi suara. Kalau ada yang menyimpang, kita punya data pembanding," ujar Tito.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement