REPUBLIKA.CO.ID, KLUNGKUNG -- Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Benny Mokalu mengatakan pihaknya saat ini terus mendalami motif di balik kasus mutilasi di Kabupaten Klungkung, Bali. Apalagi, pelaku mutilasi, yang belakangan diketahui sebagai pacar korban, sempat memberikan keterangan yang berubah-ubah.
Polisi, kata dia, juga masih mendalami kemungkinan korban dalam kondisi hamil, karena pada salah satu potongan tubuh diduga milik korban yang ditemukan di Jalan Merak, Semarapura, Senin siang, terdapat janin.
"Pengakuan pelaku sempat berubah-ubah. Masih kami dalami terus," kata Kepala Polres Klungkung Ajun Komisaris Besar Ni Wayan Sri Yudatni Wirawati saat memberikan keterangan pers di Mapolres Klungkung di Semarapura, Senin (23/6).
Wirawati tidak memberikan keterangan secara detail mengenai tindakan sadis pelaku. Ia khawatir hal itu bisa menimbulkan keresahan pada masyarakat. "Yang jelas pelaku sudah mengakui memutilasi korbannya," ujarnya.
Ia hanya mengungkapkan pemotongan tubuh korban dilakukan secara bertahap. "Begitu capek dia keluar sambil merokok dan sempat mengobrol dengan buruh bangunan yang bekerja di depan kosnya," kata Wirawati.
Usai memotong-motong bagian tubuh korban, pelaku langsung membuangnya ke berbagai tempat. "Dari pengakuannya ada 13 tempat pembuangan potongan tubuh tersebut. Namun setelah ditindaklanjuti di beberapa tempat tidak ditemukan potongan," ujarnya.
Kapolda dan jajarannya sempat mendatangi rumah kos korban yang menjadi tempat pembantaian dan lokasi penemuan potongan tubuh korban.