REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, melibatkan sekitar 150 warga dalam pelipatan surat suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014. Pelipatan mulai dilakukan pada Sabtu (21/6).
Komisioner KPU Cilacap Akhmad Kholil mengatakan warga yang dilibatkan dalam pelipatan surat suara tersebut mendapat imbalan sebesar Rp60 per lembar.
"Imbalannya memang lebih kecil dibanding pelipatan surat suara Pemilu Calon Anggota Legislatif 2014 yang sebesar Rp100/lembar, karena ukuran surat suara pilpres lebih kecil dan pelipatannya lebih mudah," katanya.
Sebelum dilipat, kata dia, setiap warga yang terlibat dalam pelipatan wajib menyortir surat suara yang akan mereka lipat guna mencari kemungkinan adanya kerusakan. KPU masih mendata jumlah surat suara rusak yang ditemukan pada hari pertama pelipatan.
"Yang pasti, jumlahnya sudah di atas 100 lembar. Kerusakannya, antara lain sobek, berlubang, dan terkena tinta cetakan," katanya.
Ia mengatakan KPU Cilacap menargetkan pelipatan surat suara tersebut akan selesai dalam lima hari sehingga dapat segera didistribusikan bersama logistik pilpres lainnya pada akhir bulan Juli.
Kholil mengatakan jumlah surat suara Pilpres 2014 yang diterima KPU Cilacap pada Kamis (19/6) sebanyak 1.495.848 lembar. Padahal, kata dia, kebutuhan surat suara pilpres untuk Kabupaten Cilacap sebanyak 1.515.768 lembar.