Jumat 20 Jun 2014 22:55 WIB

Satpol PP Bandung Waspadai Eksodus PSK Dolly

Rep: c69/ Red: Hazliansyah
Anggota ormas islam menggelar aksi mendukung penutupan lokalisasi dolly, di depan gedung Negara Grahadi,Jalan Gubernur Suryo,Surabaya,Jawa Timur,Rabu(18/6).
Anggota ormas islam menggelar aksi mendukung penutupan lokalisasi dolly, di depan gedung Negara Grahadi,Jalan Gubernur Suryo,Surabaya,Jawa Timur,Rabu(18/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Bandung mewaspadai eksodus Pekerja Seks Komersial (PSK) dari Dolly di Surabaya ke Kota Bandung.

Ferdi Ligaswara, Kasat Pol PP Kota Bandung mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung. Selain melakukan operasi razia, operasi yustisi kependudukan juga akan dilakukan.

"Ini antisipasi eksodus PSK dan mucikari ke Bandung," ujarnya, Jumat (20/6).

Selain Saritem, tempat lain yang terindikasi sebagai kawasan prostitusi juga dalam pantauan. Seperti di jalan-jalan Kota Bandung, misalnya kawasan Dewi Sartika dan hotel-hotel kelas melati.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat, termasuk RT/RW melapor jika ada pendatang mencurigakan. Paling penting, ia meminta kepada masyarakat untuk menjauhi perilaku seks di luar nikah.

"Kami akan lakukan razia atau penjangkauan secara rutin periodik bersama aparat gabungan, ini sudah sering kita lakukan dan dalam waktu dekat juga akan kami lakukan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement