Kamis 19 Jun 2014 23:50 WIB

Puan Minta Polri Usut Bocornya Transkrip Mega-Basrief

Puan Maharani
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Puan Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Puan Maharani menyatakan jika dirinya sudah meminta kepada pihak kepolisian untuk segera mengusut bocornya transkrip percakapan tersebut.

"Apa yang tersebar itu mengenai transkrip percakapan tidak benar adanya, makanya kita minta kepolisian untuk membuktikannya. Kita sudah laporkan kasus ini ke polisi," ujarnya usai mengukuhkan gabungan tim relawan di Posko Pemenangan Jokowi-JK di Jalan Gunung Bawakaraeng Makassar, Kamis (19/6).

Ia mengatakan, transkrip percakapan yang diduga antara Megawati Soekarnoputri dan Jaksa Agung Basrief Arief dan tersebar itu murni rekayasa, apalagi ini situasi kampanye.

Karenanya, dia meminta kepada pihak kepolisian maupun kejaksaan untuk membuktikan percakapan tersebut dan mengujinya dan jika itu tidak benar maka penyebar transkrip itu harus ditangkap.

"Polisi harus membuktikan kebenarannya dan kalau itu tidak terbukti, polisi harus menangkap pelaku yang menyebarkan fitnah tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku," katanya.

Sebelumnya, progres 98 yang terdiri dari mantan aktivis 1998 mengedarkan salinan transkripan itu ketika mendatangi Kejaksaan Agung, Rabu (18/6). Tujuannya untuk menyampaikan surat ke Jaksa Agung, Basrief Arief agar mengklarifikasi transkrip dari pembicaran per telepon itu.

Ketua Progres 98 Faizal Assegaf mengaku dirinya tidak mempolitisasi bocornya transkip percakapan Jaksa Agung Basrief Arief dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Dikatakannya, ia mendapatkan transkrip tersebut dari seorang pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah dirinya melaporkan dugaan grativikasi yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Nonaktif Joko Widodo pada 6 Juni 2014.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement