Rabu 18 Jun 2014 14:40 WIB

Akses Menuju Dolly Ditutup, Warga Pasang Palang Kayu

Rep: Bambang Noroyono/ Red: M Akbar
Lokalisasi Dolly
Foto: AP
Lokalisasi Dolly

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sekelompok pemuda dan warga Dolly - Jarak menutup akses masuk ke jalan Girilaya. Penutupan tersebut dimaksudkan sebagai bentuk protes sebagian masyarakat yang menolak rencana pemerintah Surabaya.

Massa yang mengatasnamakan Front Pekerja Lokalisasi (FPL) dan Kopi (Komunitas Pemuda Independen) Dolly dan Jarak itu, menutup akses pintu selatan itu agar tak ada aparat pemerintah yang menyegel wisma akuarium tempat PSK dijual.

"Masyarakat menolak penutupan," kata seorang anggota FPL yang mengaku bernama Sinyo, Rabu (18/6).

Pantauan Republika di lapangan, Rabu (18/6) siang, tak cuma mulut jalan Girilaya yang dipasangi palang kayu penutupan. Jika dari arah selatan menuju ke jalan Jarak, perempatan sebelum masuk wilayah Dolly dan Jarak pun di palang dengan menggunakan kayu.

Bukan cuma kayu. Batu-batu dari pecahan pot bunga, juga disusun sedemikian rupa menghalangi jalan. Akibatnya, para pengendara yang biasa melintasi jalan raya itu, tidak dapat melintas. "Kami nggak ngelarang pengendara lewat mas. Tapi kami minta mereka lewat dari barat," sambung Sinyo.

Sementara itu, situasi di gang Dolly pun tampak ramai. Para pemuda dan karyawan wisma tampak berjaga-jaga dimulut gang. Jalan sepanjang tak sampai satu kilo meter itu, tak bisa dilewati kendaraan roda empat. Sebab, banyak palang kayu dan tiang bendera ditegakkan di tengah-tengah jalan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement