Jumat 13 Jun 2014 22:26 WIB

Sukses Elektronisasi Layanan Publik, Surabaya Gandeng Daerah Lain

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Asep K Nur Zaman
Kantor Pemerintah Kota Surabaya
Foto: www.dewey.petra.ac.id
Kantor Pemerintah Kota Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Sukses Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur (Jatim), dalam mengembangkan inovasi pelayanan publik berbasis elektronik, membuat ngiler daerah lain. Kali ini Pemkot Surabaya menjalin kerja sama lintas perkotaan dengan Provinsi Sumatra Barat, Kabupaten Kediri (Jatim), Kota Samarinda (Kalimantan Timur), Kota Palopo (Sulawesi Selatan), dan Kabupaten Halmahera Utara (Maluku Utara). 

Wali Kota Tri Rismaharini (Risma) mengatakan, Pemkot Surabaya membuat inovasi-inovasi di segala bidang. Salah satu yang menjadi unggulan yakni pelayanan publik berbasis elektronik. Pengembangan program ini dikatakan Risma sudah dilakukan sejak 2003.

Saat itu untuk pertamakalinya Pemkot Surabaya membangun e-procurement. Pada tahun-tahun berikutnya mengembangkan program elektronik untuk perbaikan pelayanan publik, yakni e-budgeting, e-controlling, e -delivery, e-payment, e-musrenbang, e-surat, dan Surabaya Single Windows (SSW).

Risma menegaskan, pelayanan publik berbasis elektronik dibangun bukan sekadar untuk mendapatkan penghargaan melainkan karena Pemkot Surabaya sangat membutuhkan sistem tersebut. “Ini merupakan salah satu untuk melakukan efisiensi anggaran sampai 40 persen,"  

Selain efisiensi, sistem elektronik lainnya dibuat karena telah terjadi beberapa masalah.  Misalnya, e-surat yang dibuat berawal dari penemuan dokumen palsu.

Tentang kerjasama dengan daerah lain dalam program elektronisasi laanan publik, Kepala Bagian Kerja Sama Pemkot Surabaya, Ifron Hady Susanto, menjelaskan, ini dilakukan karena pemerintah daerah lain sangat membutuhkannya. Efisiensi menjadi salah satu kunci efektivitas melakukan pembangunan kota. 

‘’Pelayanan publik di kabupaten/kota memang masih ada kelemahan, makanya diperlukan kerjasama seperti ini. Memang sangat perlu inovasi dalam melakukan pengelolaan anggaran dan pelayanan publik,” tutur Ifron. 

Kota Surabaya, menurut dia, sudah merasakan dampak digunakannya sistem teknologi informasi (TI). Semua program pembangunan di Surabaya mampu berjalan maksimal. 

“TI bisa menjadi betul-betul signifikan, sehingga banyak pembangunan termasuk sekolah gratis, kesehatan gratis, dan pembagunan fisik terus dilakukan. Itu semua karena telah ada efisiensi melalui sistem TI,” ungkap Ifron. 

Setalah dilakukan penandatanganan, akan segera ditindaklanjuti satuan kerja perangkat derah (SKPD) masing-masing. Teknisnya, pemerintah derah yang berkunjung ke Surabaya melihat langsung proses pengerjaannya. 

“Kalau kita datang ke sana dengan menceritakan pengalaman yang telah kita lakukan, maka pesertanya lebih banyak lagi. Seperti lurah, camat, dan instansi lainnya pasti akan terlibat langsung,” ujar Ifron. 

Sementara itu, Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno sangat tertarik dengan inovasi Pemkot Surabaya di bidang TI dengan mengaplikasikannya di semua lini, mulai dari perencanaan anggaran hingga pelayanan publik.

Dia menilaim sistem TI bisa mempercepat dan mempermudah pelayanan dan perencanaan anggaran pemerintah. “Di Sumbar sarana dan prasarana pelayanan publik sudah kita tingkatkan. Namun, kita masih belum memiliki sistem TI seperti di Surabaya. Untuk itu kita akan percepat mewujudkan sistem TI di Sumbar,’’ katanya. 

Irwan berharap, Risma bisa berkunjung ke Sumbar untuk menceritakan secara langsung kepada aparat pemerintahannya. "Kami berterima kasih atas terselenggaranya kerja sama ini," kata poitikus PKS ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement