Jumat 13 Jun 2014 18:49 WIB

Polisi Tembak Mati Bandar Sabu Internasional

Rep: C70/ Red: A.Syalaby Ichsan
Penembakan (ilustrasi).
Foto: mjknightsmilitaryeffects.co.uk
Penembakan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Petugas Satuan Narkoba Polresta Bandara Soekarno-Hatta menembak mati bandar narkoba berinisial AB alias S, karena melakukan perlawanan saat ditangkap petugas.

AB, asal Banyumas Jawa Tengah terlibat jaringan narkoba internasional. Dia mengendalikan penyelundupan sabu yang dibawa oleh kurirnya warga negara (WN) Denmark berinisial HA (56 tahun) dari Afrika ke Indonesia.

"Kasus berawal dari tertangkapnya HA di Terminal 2D Bandara Soekarno Hatta, pada Sabtu (7/6) lalu. HA kedapatan menyelundupkan 1.480 shabu di dalam kopernya," kata Kasat Narkoba Polresta Bandara Soekarno Hatta, Kompol Muhammad Guntur Thariq, Jumat (13/6).‪

Guntur melanjutkan, pelaku sebelumnya diketahui sudah melalang buana ke Copenhagen, Armsterdam dan Abu Dhabi. Lalu dia ke Jakarta dengan menumpangi pesawat Etihad Airways.

"Dia berupaya mengelabuhi petugas, namun di paspornya tercatat pernah ke Afrika, jadi kita curigai,” ujar Guntur.‬‪ Dia melanjutkan, ternyata saat diperiksa kopernya, terdapat 1.480 gram bruto shabu.

Setelah mendapat informasi dari HA, ujarnya, petugas langsung melakukan pengembangan ke sebuah hotel di daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan yang menjadi tempat penerima barang bukti tersebut.‪ Benar saja, lanjutnya, di sana sudah ada empat orang yang menunggu HA. Di antaranya AD, IP, HEN dan bandarnya AB.

Namun saat dilakukan penangkapan, tersangka AB mencoba kabur dan berusaha melawan petugas. Bahkan dia menabrak salah satu anggota polisi dengan sepeda motor hingga pergelangan kaki polisi tersebut retak.‬‪

“Awalnya kita berikan tembakan peringatan, tapi dia tidak menyerah. Malah mencoba merebut pistol petugas. Terpaksa AB ditembak. Dia sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong,” tutur Guntur.

Dia melanjutkan, AB memang sudah merencanakan penyelundupan shabu tersebut dengan sangat matang.‬‪ Ketika kurirnya datang, anak buah AB, yakni AD, IP dan HEN langsung membelikan tiket dan menyediakan kamar hotel dan lain-lain. Anak buahnya mendapat upah sekitar Rp 11 juta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement