REPUBLIKA.CO.ID, SENTUL -- Pidato pengukuhan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai guru besar ilmu ketahanan nasional fakultas strategi pertahanan Universitas Pertahanan diinterupsi hujan.
Hal itu terjadi ketika SBY membacakan pidato berjudul "Perdamaian dan Keamanan dalam dunia yang berubah; tantangaan penyusunan grand strategi bagi Indonesia".
Dari 24 halaman pidatonya, pada halaman 13, SBY terpaksa jeda dan bertanya pada rektor Unhan mengenai kondisi cuaca yang mulai dihiasi petir dan rintik hujan. "Pak Rektor, masih aman cuaca?" katanya tiba-tiba.
Pernyataan di luar konteks pidato itu seketika membuat para peserta yang hadir bertepuk tangan. Memang, pengukuhan tersebut dilakukan di lapangan tengah Unhan tanpa tenda dan atap pelindung alias di ruang terbuka.
Sejak pukul 16.30 WIB, kawasan sentul sudah agak gelap. Beberapa kali petir terlihat dan tetesan air mulai turun meski belum hujan lebat. Namun, situasi mendung itu berlangsung selama satu jam dan membuat para hadirin was-was hujan segera turun.
"Kalau hujannya lebat, kita selesaikan di auditorium. Insya Allah akan saya teruskan. Pak rektor mengizinkan," katanya lagi.
Setelah jeda dan bertanya beberapa kali, akhirnya, dari podium, SBY pun mengambil keputusan. "Kalau dari aspek security, ada petir. Kita break dan pindah ke auditorium, insya Allah itu yang terbaik," katanya.