REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kota Bekasi, Jawa Barat, mengklaim stok gas Elpiji 3 kilogram di wilayah setempat menjelang Ramadhan masih aman.
"Sampai saat ini kami belum menemukan kelangkaan gas Elpiji di Kota Bekasi," kata Petugas Pelaksana Bidang Perdagangan Disperindagkop Kota Bekasi Eko Wijatmiko di Bekasi, Rabu.
Menurut dia, pasokan gas Elpiji 3 kilogram selalu dipenuhi dari PT Pertamina sesuai dengan kebutuhan masyarakat non industri di Kota Bekasi. Eko mengatakan, kuota Elpiji 3 Kg yang tersebar di Kota Bekasi saat ini mencapai 2,4 juta tabung per bulan.
"Memang, setiap kali menghadapi Ramadhan permintaan masyarakat terhadap gas Elpiji 3 kilogram rata-rata meningkat hingga 5 persen, namun tidak akan mempengaruhi harga," katanya.
Berdasarkan pantauan pihaknya, sejumlah distributor hingga kini masih mematuhi harga eceran tertinggi gas Elpiji 3 Kg sesuai aturan Pertamina, yakni berkisar Rp14.000 hingga Rp14.500.
"Apabila ada kenaikan harga elpiji di atas HET, maka hal itu di luar tanggung jawab pemerintah maupun produsen," katanya.
Dikatakan Eko, munculnya harga di atas ketentuan yang berlaku, kata dia, biasanya disebabkan permainan harga yang dilakukan oknum pedagang eceran. "Biasanya, oknum tersebut membeli Elpiji 3 Kg dari pangkalan, sehingga harganya bisa dengan mudah dimainkan," ujarnya.