Rabu 11 Jun 2014 18:51 WIB

Tingkatkan Bina Keluarga Remaja

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Agung Sasongko
Fasli Jalal
Foto: Republika/Yogi Ardhi Cahyadi
Fasli Jalal

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Maraknya seks pranikah dikalangan remaja, pernikahan dini, narkoba, hingga HIV/AIDS membuat Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) fokus pada peningkatan program Bina Keluarga Remaja (BKR). Kepala BKKBN, Fasli Jalal menjelaskan salah satu caranya adalah BKKBN masuk ke dalam pendidikan sebaya dan memberikan pemahaman anak-anak kepada teman-teman sebayanya.

"Konseling remaja sebaya harus dimaksimalkan. Orang tua zaman sekarang juga harus semakin canggih mengembangkan cara-cara berhubungan dengan anak," ujar Fasli ditemui ROL di Surabaya, Rabu (11/6).

Dalam prosesnya, BKR dimulai dengan pemaparan dari tim psikologi seputar perubahan serta permasalahan yang seringkali terjadi pada remaja. Kegiatan ini biasanya dihadiri oleh remaja-remaja SMP atau SMA. Selanjutnya kegiatan ini diakhiri dengan curhat remaja dengan psikolog.

Fasli mengatakan permasalahan di tingkat remaja menjadi kecemasan terbesar keluarga. Apalagi bagi keluarga yang memiliki beban ekonomi, dua orang tua yang bekerja, hingga menggunakan pengganti orang tua melalui perekrutan pengasuh. Ini juga berdampak pada kesehatan ibu dan anak, hingga kurang terlindunginya anak dari kegiatan seks terlarang.

Pola pengasuhan, kata Fasli, menjadi fokus utama untuk mengurangi peningkatan jumlah keluarga muda yang signifikan di Indonesia. Pasalnya, penurunan jumlah penduduk. selama 10 tahun terakhir terbilang stagnan. BKKBN menargetkan pengurangan prosentase penduduk 0,5 persen dalam rentang waktu 2010-2035 dari posisi 1,49 persen saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement