REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencurahkan isi hatinya tentang pencegahan dan pemberantasan korupsi yang menjadi program utama pemerintahananya. Ia mengatakan selama 10 tahun memiliki komitmen dan konsisten untuk mencegah dan memberantas korupsi.
Karena itu, ia merasa tidak terima jika ada anggapan yang menyatakan Presiden SBY dan pemerintahan tidak serius menangani masalah tersebut. Ia merasa lebih bisa terima jika disebut belum berhasil mencegah dan memberantas korupsi.
"Kita sudah berusaha secara sungguh-sungguh. Kalau saya dikritik, SBY belum berhasil, saya bisa teriam. Tapi saya tidak terima kalau disebut tidak serius karena kita sudah melakukan banyak hal," katanya saat peresmian pembukaan forum anti-korupsi keempat di Istana Negara, Selasa (10/6).
Ia pun mengatakan upaya mencegah dan memberantas korupsi bukan pekerjaan sekali jadi. Bahkan, membutuhkan waktu yang relatif lama, pergantian generasi, hingga pergantian pemerintahan berikutnya.
Dicontohkannya, Hongkong membutuhkan waktu 15 tahun untuk benar-benar bersih dari korupsi. Untuk Indonesia, ia menyakini membutuhkan waktu yang lebh lama bahkan 2-3 kali lipat daripada Hongkong.
"Saya mohon maaf kalau ada pekerjaan rumah yang belum rampung. Kita sudah berusaha," katanya.