REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta (ANTARA News) - Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menegaskan kerja LSI untuk membantu Anas Urbaningrum sebagai calon ketua umum Parta Demokrat menjelang Kongres PD 2010 adalah tidak berhubungan dengan jabatannya di DPR.
"Calon ketua umum demokrat bisa siapa saja, yang tak harus pejabat negara," kata Denny lewat akun Twitter @DennyJA_World, Sabtu (7/6).
Denny mengatakan, LSI membantu Anas di bidang survei dan pemenangan, yang merupakan bidang kerja LSI sejak awal berdiri. Namun benar pula bahwa LSI itu bukan yayasan sosial, tapi sebuah PT yang mencari laba.
"Jelas LSI tidak membantu dengan gratisan dan merugi. Pasti ada harapan laba dan citra dalam kerjanya, seperti halnya semua PT di dunia usaha," katanya.
Menurut Denny, definisi gratifikasi adalah pemberian sesuatu kepada seorang pejabat, untuk kerja atau imbalan di bidang yang relevan dengan jabatan si pejabat. Gratifikasi menjadi lebih berat lagi jika ada imbalan yang melibatkan uang negara.
"Merujuk pada definisi ini, pekerjaan LSI untuk Anas tak termasuk dalam gratifikasi. Benar bahwa saat LSI bekerja untuk Anas, ia sedang menjabat sebagai anggota DPR. Tapi LSI tidak membantu Anas sebagai anggota DPR," katanya.
Denny menambahkan, LSI kadang tak apa merugi secara keuangan, tapi bisa mendapatkan citra dan reputasi. "Itu bagian dari bisnis. Saya membantu Anas setidaknya untuk mendapatkan citra itu. Citra ikut memenangkan ketum partai politik terbesar saat itu," katanya.
Sebelumnya diberitakan, tuduhan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tentang survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) untuk mengukur keterpilihan Anas Urbaningrum dalam Kongres PD 2010 sebagai tindakan gratifikasi dinilai sebagai tuduhan yang mengada-ada dan sangat dipaksakan.
Dalam persidangan beberapa hari lalu penuntut umum dari KPK mengatakan pemilihan ketua umum Partai Demokrat itu Anas Urbaningrum menerima gratifikasi dari LSI berupa survei gratisan. Jaksa menambakan, sebagai imbalan untuk LSI, Anas berjanji akan memberikan proyek survei calon kepala daerah dari Demokrat.
Anas telah membantah tuduhan itu, dan mengatakan bahwa pendiri LSI Denny JA membantunya secara sukarela. Juga tidak ada janji proyek survei segala.