Ahad 01 Jun 2014 16:45 WIB

Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut di Pantura Cirebon

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Maman Sudiaman
Ilustrasi tabrakan
Foto: Antarafoto
Ilustrasi tabrakan

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU –- Kecelakaan maut menimpa lima orang yang merupakan satu keluarga di jalur pantura Desa/Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Ahad (1/6) sekitar pukul 02.15 WIB. Jajaran Polres Cirebon pun hingga kini masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan tersebut.

 

‘’Penyebabnya diduga karena sopir kijang mengantuk. Tapi masih kami selidiki lebih lanjut,’’ kata Kasatlantas Polres Cirebon, AKP Erwinsyah.

 

Erwinsyah menerangkan, sudah memeriksa pengemudi truk dan seorang saksi lain. Pihaknya pun mengimbau para pengendara, baik roda dua maupun empat untuk berhati-hati. ‘’Jika merasa lelah dan mengantuk, sebaiknya beristirahat,’’ tegas Erwinsyah.

 

Seperti diketahui, kelima korban tewas itu menumpang mobil Toyota Kijang LGX bernopol E 1842 R yang melaju dari arah Jawa Tengah menuju Cirebon (pulang ke Indramayu). Mereka baru saja  menghadiri wisuda anak mereka yang kuliah di UNJ Yogyakarta.

 

Saat sampai di jalur pantura Desa/Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, pengemudi mobil Toyota Kijang diduga  mengantuk hingga menabrak median jalan. Diduga akibat kecepatan yang tinggi, mobil tersebut kemudian terlempar ke jalur sebaliknya yaitu arah Cirebon menuju Jateng.

Naas, pada saat bersamaan, sebuah truk tronton pengangkut keramik bernopol H 1826 GY sedang melaju. Akibatnya, mobil kijang langsung menghantam bagian depan truk.

 

Lima orang dalam mobil Kijang pun tewas. Mereka adalah Yayan Widiantoro (58), dan istrinya, Titin Rahtina (56), Ane Oktaviane (32), anak Yayan, dan Siti Karimi (85) mertua Yayan, warga Desa/Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu, serta Nani Rahmini (60), ipar Yayan, warga Gegerkalong Tengah No 97 Kota Bandung.

 

Sedangkan dua korban lainnya, mengalami luka berat. Yakni Sandra Nurlaila (26), keponakan Yayan, warga Kelurahan Geger Kalong Kecamatan Sukasari, Kota Bandung dan Toto (sepupu Yayan). Berdasarkan informasi, pengemudi mobil Kijang yang sebenarnya adalah Toto. Namun, sebelum kecelakaan terjadi, Yayan menggantikan Toto.

 

‘’Yayan yang meminta sendiri untuk menggantikan Toto dan mempersilakan Toto untuk istirahat,’’ ujar seorang kerabat korban, menirukan ucapan Toto saat menjalani perawatan di RSUD Gunung Jati Cirebon.

 

Salah seorang keluarga korban yang ditemui di RSUD Gunung Jati, Sri Bendera Murni, mengaku pihak keluarga sangat terkejut dengan peristiwa tersebut. Apalagi, mereka semua baru menghadiri wisuda anak dan cucu yang kuliah di UNJ Yogyakarta,’’ tutur Sri.

 

Sri mengungkapkan, pihak keluarga menyerahkan kasus tersebut kepada pihak yang berwenang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement