REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Partai Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku solid untukmemenangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada pilpres 2014.
"Kami akan bekerja keras untuk pasangan Prabowo-Hatta. Kita kerahkan mesin Golkar sampai ke baut-bautnya dan sekrup-sekrupnya seoptimal mungkin. Karena targetnya kita bawa Indonesia lebih maju," kata Ketua DPD Partai Golkar NTT Ibrahim Agustinus Medah, Sabtu (24/5).
Ketua DPRD NTT itu mengatakan, pertimbangan Golkar memberikan dukungan kepada Prabowo-Hatta karena dinilai punya keberpihakan terhadap pengembangan ekonomi agraris. Mereka juga dianggap mampu membawa bangsa Indonesia lima tahun ke depan jauh lebih maju dan baik.
Karena masih terlalu banyak kesenjangan bangsa Indonesia yang harus segera diatasi. Apalagi dalam situasi perekonomian internasional yang gonjang-ganjing seperti saat ini.
"Dari awal gabungnya Partai Golkar karena melihat kepemimpinan Parbowo yang tegas dan cerdas sehingga Golkar dengan optimis memberikan dukungan," ujarnya.
Menurutnya, berbekal pengalaman nasional dan internasional di bidang militer, Prabowo dinilai sangat pas memimpin Indonesia lima tahun ke depan.
"Kita lihat segi kepeimpinan beliau kuat sekali sehingga pas untuk mengisi kesenjangan dalam negeri. Dia akan mampu membuat bangsa dan negara ini menjadi mandiri dan tidak terombang-ambing situasi dunia saat ini," katanya.
Salah satu alasan merapatnya Golkar ke Prabowo-Hatta karena program Prabowo yang sangat menyentuh kepentingan masyarakat. Khususnya petani dan nelayan.
Sebab, ujar Medah, untuk menjadi bangsa yang mandiri maka sektor agraris harus kuat. Indonesia harus mandiri di bidang pertanian dan kelautan.
"Prabowo berorientasi kepada ekonomi agraris. Kita perlu presiden yang memiliki kepedulain terhadap masyarakat agraris. Sehingga Prabowo itu sudah sangat tepat menjadi pilihan kita," ujar mantan Bupati Kupang dua periode tersebut.
Dia juga menilai, sosok Hatta sangat pas mendampingi Prabowo. Ketua Umum PAN itu dinilai teknokrat sejati yang berpengalaman di pemerintahan dan mempunyai kemampuan mengendalikan ekonomi Indonesia. Terbukti ia sukses ketika menjadi menko perekonomian.
"Itu teknokrat yang sudah teruji di lapangan. Sekarang saatnya kemampuan teknokratnya berkembang dengan pesat karena posisinya sebagai wapres," paparnya.