REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, belum mengizinkan kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi melalui Dusun Plalangan, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, meski statusnya kini aktif normal.
Kepala Resor Selo BTNGM Boyolali, Suwigyo, di Boyolali, Sabtu, mengatakan pihaknya masih menutup jalur pendakian melalui pintu Lencoh Selo.
Meski, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menurunkan status Merapi dari waspada menjadi aktif normal pada Jumat (23/5) sekitar pukul 16.00 WIB.
Namun, kata Suwigya, pihaknya belum menerima surat resmi tentang informasi menurunan status Merapi dari BPPTKG.
"Jika kami sudah menerima surat resmi dari BPPTKG tentang menurunnya status Merapi, maka pendakian melalui Boyolali langsung dibuka dan diizinkan melakukan pendakian," katanya.
Selain itu, pihaknya juga segera melepasi papan, spanduk, dan baner larangan pendakian yang dipasang di beberapa titik.
Suwigyo menjelaskan status Gunung Merapi yang sudah dinyatakan kembali aktif normal oleh BPPTKG tersebut memang juga dirasakan warga Desa Lencoh. Warga sepekan terakhir sudah tidak lagi mendengarkan suara gemuruh dan dentuman dari puncak.