Jumat 23 May 2014 06:48 WIB

Warga Makin Khawatir dengan Populasi Buaya Mentaya

Buaya. Ilustrasi
Foto: theconversation.com
Buaya. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT, KALTENG -- Masyarakat di sekitar Sungai Mentaya Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, makin cemas beraktivitas di sungai menyusul sering jatuhnya korban akibat keganasan buaya di sungai tersebut. 

"Ini soal nyawa. Tahun ini saja sudah dua orang meninggal diterkam buaya, artinya ancaman itu bisa kapan saja menimpa padahal sebagian besar masyarakat, khususnya yang tinggal di bantaran sungai, setiap hari beraktivitas di sungai, seperti mandi dan mencuci," kata Hamid, warga Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kamis.

Keganasan buaya itu kembali memakan korban pada Senin (19/5) sekitar pukul 16.30 WIB. Seorang warga bernama Yassin (40) diterkam buaya saat dia mandi dengan rekannya di Desa Jaya Karet RT 1 Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Jasadnya baru ditemukan Rabu lalu.

Yassin adalah korban kedua keganasan buaya sungai Mentaya sepanjang 2014 ini. 

"Buayanya masih berkeliaran dan diyakini jumlahnya banyak makanya masyarakat makin waswas karena kapan saja bisa muncul. Sekarang kami lebih berhati-hati lagi ketika beraktivitas di sungai dan mewaspadai kemunculan buaya," kata Fahmi, warga Kecamatan Pulau Hanaut.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam mengakui, buaya di sungai Mentaya merupakan buaya paling ganas di Provinsi Kalimantan Tengah karena sudah banyak memakan korban.

"Melihat dari banyaknya korban, buaya di sungai Mentaya memang terbilang ganas. Ini harus menjadi perhatian kita semua agar tidak ada lagi konflik antarbuaya dengan manusia, apalagi sampai kembali menimbulkan korban," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Kalteng, Hartono.

Hartono menduga, populasi buaya di perairan Mentaya cukup banyak. Pihaknya berencana melakukan pendataan populasi buaya tersebut meski langkah itu diakuinya bukan perkara mudah karena wilayahnya cukup luas.

Untuk penanganan masalah ini, BKSDA akan berkoordinasi dengan kepolisian dan pemerintah daerah. Masyarakat juga diimbau untuk berhati-hati ketika beraktivitas di sungai karena keberadaan buaya masih mengancam. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement