REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Depok masih dihadang banjir. Pembangunan drainase yang menelan biaya puluhan miliar rupiah dinilai tidak efektif untuk mengatasi banjir.
''Pembangunan drainase dengan biaya puluhan miliar yang dilakukan Pemkot Depok pada tahun lalu percuma, tetap saja kalau hujan jalan Margonda banjir,'' kata Ketua LSM Pemantau Kinerja Aparatur Negara (Penjara) Kota Depok, M Thohir Barabba, di Balaikota Depok, Jawa Barat, Kamis (22/5).
Sepanjang Kamis sore, hujan lebat disertai angin kencang dan petir yang saling bersahutan telah menimbulkan banjir di wilayah Depok.
Hasil pantuan ROL di lapangan, sepanjang jalan Margonda Raya genangan air mencapai30-60 cm. Genangan itu terlihat dari depan terminal Depok, hingga Depok Town Square (Detos).
Thohir mengungkapkan proyek pembangunan drainase jalan Margonda raya itu telah dikerjakan tanpa perencanaan yang matang.
''Kami menduga proyek penataan pembangunan drainase jalan Margonda menyalahi spesifikasi dan hanya menghabis-habiskan anggaran saja, tidak berdampak sama sekali,'' kata Thohir.
Titik banjir ternyata tidak hanya di daerah Margonda saja. Sejumlah genangan juga terlihat di jalan Arif Rahman Hakim (ARH), Pancoranmas, Depok. Tinggi genangan mencapai dengkul orang dewasa.
Selanjutnya genangan juga telrihat di beberapa perumahan di Depok seperti Perumahan Bukit Cengkeh (Cimanggis), Taman Duta (Sukmajaya), Perumahan Pondok Duta (Sukmajaya), Mutiara Depok (Sukmajaya), Perumahan Taman Manggis (Sukmajaya), Perumahan Tirta Mandala (Sukmajaya), Perumahan Griya Studio Alam (Sukmajaya), dan Perumahan Cening Ampe (Cilodong).