REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok enggan menanggapi secara serius usai namanya disebut-sebut akan dilaporkan oleh tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan Bus Transjakarta Udar Pristono.
Tak hanya itu, Ahok pun menantang Udar untuk membongkar kasus yang saat ini sedang disidik oleh 'Gedung Bundar' Kejaksaan Agung.
"Aku demen kayak gitu. Ngapain nyewa pengacara buang duit aja. Tungguin aja. Makin bongkar, makin ribut, makin seru ini," ujar Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Kamis (22/5).
Ahok juga mengatakan dirinya enggan berbicara lebih banyak mengenai kedalaman kasus pengadaan bus tersebut. Menurutnya, kasus tersebut sudah ditangani oleh Kejaksaan Agung.
"Gak mau debatlah, nanti aja di persidangan keluarin smua. Ngomong aja," ujar Ahok. Namun, mantan bupati Belitung Timur itu berkeyakinan kasus mark up atau penggelembungan dana yang terjadi pada proyek pengadaan bus kali ini, juga akan menyeret kasus bus yang terjadi di tahun 2012.
Oleh karenanya, Ahok mengaku tidak khawatir dengan ucapannya selama ini. Dia mengaku, hanya mengutip laporan investigasi media nasional.
Saat ditanyai apakah serangan Udar tersebut bermuatan politis, Ahok menolak menanggapi. Dia pun tidak mempermasalahkan jika Udar akan tetap membawa nama Jokowi dan Ahok dalam kasus tersebut. "Kalau mau serang, serang aja. Sejarah kan. Mantan kadishub serang gubernur wakil gubernur," ujar Ahok.