REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pemerintah pusat membangun 'tol' laut. Hal itu disampaikan Jokowi di hadapan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Menteri Keuangan Chatib Basri, Menteri Perdagangan M Luthfi, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, dan ratusan kepala daerah dalam Rapat Koordinasi Nasional V Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) 2014 di Hotel Grand Sahid, Rabu (21/5).
"Saya lihat infrastruktur laut tidak pernah diperhatikan. Menurut saya, tol laut yang menghubungkan pulau-pulau itu harus ada," ujar dia yang mengenakan kemeja batik warna coklat.
Menurut Jokowi, tol laut berarti menyediakan kapal-kapal besar yang setiap hari mendistribusikan barang-barang dari pulau besar ke pulau-pulau kecil. Hal itu, ujar Jokowi, agar pembangunan ekonomi merata.
Sebab, kata dia, distribusi barang dengan menggunakan kapal laut biayanya paling murah jika dibandingkan dengan transportasi lain. Sehingga efeknya, ujar Jokowi, harga barang pun menjadi lebih murah.
"Kapal besar harus ada setiap hari. Kalau itu dilakukan saya yakin harga semen di Jawa Rp 50 ribu, di Papua juga Rp 50 ribu, tidak Rp 1 juta seperti yang kemarin saya lihat," ujar Jokowi.
Selain berbicara masalah tol laut, Jokowi juga meminta pada pemerintah pusat agar rapat koordinasi semacam ini tidak hanya dilakukan satu tahun sekali, tapi satu bulan sekali. Karena menurutnya, komunikasi yang baik harus terjalin antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah agar mempercepat realisasi program kerja.
Rakornas TPID sendiri merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Dalam Negeri, dan Bank Indonesia. Pagi tadi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hadir untuk membuka acara tersebut.