Senin 19 May 2014 22:05 WIB

Kebun Raya Bogor Terancam Pesatnya Pembangunan

Kebun Raya Bogor
Kebun Raya Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Keberadaan Kebun Raya Bogor di jantung Kota Bogor, Jawa Barat, kian terancam seiring pesatnya pembangunan gedung-gedung hotel di sekeliling kota hujan tersebut.

"Pembangunan beton-beton (hotel-red) saat ini sudah tidak terkontrol, ini mengancam ketersediaan air tanah bagi Kebun Raya," ujar Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor-LIPI, Dr Didik Widyatmoko M.Sc, dalam acara puncak peringatan HUT ke-197 Kebun Raya Bogor, di Kota Bogor, Senin.

Didik mengatakan, dampak kian banyaknya pembangunan hotel di Kota Bogor sudah kian terasa dengan mudahnya tanaman di Kebun Raya Bogor mengalami kekeringan.

"Coba saja lihat, dua minggu saja kalau tidak hujan, tanaman mengering, kita harus menyediakan air luar biasa banyak untuk tetap menjaga kesuburan tanaman di Kebun Raya," ujar Didik.

Dikatakannya, kondisi demikian telah disampaikan pihak PKT Kebun Raya Bogor-LIPI kepada Wali Kota terpilih Bima Arya yang berencana akan menggelar rapat besar membahas ketersediaan air tanah di Kota Bogor.

Menurut Didik, Pemerintah Kota Bogor akan mengkaji sumber air di setiap hotel dan akan mengatur penggunakan sumber air tanah bagi perhotelan.

Selain itu, lanjut Didik, PKT Kebun Raya Bogor-LIPI juga mengajukan penelitian terkait kondisi air tanah di sekeliling kebun raya dengan meminta bantuan Pusat Penelitian Geoteknologi Bandung.

"Situasi saat ini sangat mendesak, harus ada penelitian terkait kondisi air tanah di sekitar kebun raya. Harus didata hotel-hotel yang menggunakan sumber air dari mana. Diprediksikan semakin tidak terkontrolnya pembangunan hotel semakin tidak terkendalinya ketersediaan air," ujar Didik.

Menurut Didik, keberadaan Kebun Raya Bogor memberikan kontribusi pada jasa lingkungan, mengurangi polusi yang diserap oleh tumbuhan yanga da, menstabilkan iklim Bogor, menyerap polutan dan sumber air.

"Saat ini ada tiga mata air di dalam Kebun Raya Bogor, keberadaannya masih terjaga, dengan adanya Kebun Raya," ujar Didik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement