REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapimnas Golkar berakhir dengan memandatkan ketum Golkar, Aburizal Bakrie mengambil sikap politik yang diperlukan. Artinya, rapimnas memberikan ruang bagi ARB untuk membangun komunikasi politik dengan sejumlah parpol.
Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie, menyatakan rapimnas ini semakin menegaskan perlunya melanjutkan komunikasi politik yang sebelumnya sudah dibangun. Dalam kesempatan ini, rapimnas berjalan tanpa adanya voting.
"Ini bisa jadi contoh," jelas Ical, setelah rapimnas digelar, Ahad (18/5).
Meski Rapimnas resmi ditutup, tetapi ARB belum memberikan penegasan akan kemana parpol yang dipimpinnya berlabuh. Ia tidak menegaskan, apakah berkoalisi ke PDIP atau Gerindra.
Rapimnas sempat diisukan akan menjadi momen untuk menjatuhkan Ical. Isu ini digulirkan sejumlah politisi senior Golkar, Zainal Bintang, dan Nudirman Munir. Namun yang terjadi, rapimnas yang digelar sejak Ahad pagi pukul 10.00 WIB hingga sore pukul 16.00 berjalan dengan lancar. Bahkan, tidak ada voting untuk pengambilan keputusan partai.
Ketua DPP Golkar, Yorrys Raweyai, menegaskan hasil rapimnas ini menjadi acuan langkah politik Golkar. Apapun yang akan diambil terkait langkah politik akan merujuk kepada hasil rapimnas yang baru diselenggarakan.
Ia juga mengatakan hasil rapimnas akan dibawa ke rumah Megawati Soekarno Putri, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta. Dia menyatakan Ical akan terus membangun komunikasi politik dengan sejumlah pihak.
"Ini bagian dari komunikasi politik," imbuhnya.