REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan ada oknum kepala sekolah yang melakukan kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2014 tingkat SMA sederajat.
"Memang ya, ada oknum kepala sekolah yang terindikasi melakukan kecurangan. Saat ini sedang diproses oleh pihak kepolisian," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nuh usai acara serah terima hasil UN di Jakarta, Jumat.
Meski demikian, Nuh enggan menjelaskan kepala sekolah dari daerah mana yang melakukan kecurangan pada pelaksanaan UN.
"Saat ini sedang diproses. Kemdikbud berjanji akan memberikan sanksi seberat-beratnya," tambah dia.
Begitu juga dengan kepala dinas pendidikan daerah setempat juga akan diberi sanksi. Hal itu dilakukan karena dinilai lalai dalam menyelenggarakan UN dengan jujur.
Tapi, Nuh mengatakan peserta UN di sekolah tersebut tidak serta merta dicap sebagai pelaku kecurangan. Kemdikbud melakukan analisis melalui hasil pemindaian jawaban. Jika rata-rata di sekolah itu tinggi, hal itu patut dicurigai.
"Kalau curang dan masif, misalnya nilai rata-rata delapan atau sembilan, patut dicurigai,"katanya.