Jumat 16 May 2014 15:27 WIB

Wisatawan Yogyakarta Diimbau Waspadai Tinggi Gelombang Laut

Pantai Parangtritis
Foto: www.mediajurnalindonesia.com
Pantai Parangtritis

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta mengimbau wisatawan yang hendak mengunjungi pantai di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mewaspadai tinggi gelombang laut di laut selatan perairan daerah itu yang diperkirakan mencapai tiga meter.

"Wisatawan atau para nelayan sebaiknya mewaspadai karena selama lima hari ke depan gelombang laut di atas ambang normal, yakni mencapai 2,5-3 meter," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Tony Agus Wijaya di Yogyakarta, Jumat.

Ia menjelaskan tinggi gelombang laut selatan tersebut dipicu gangguan cuaca jangka pendek berupa tekanan udara rendah di Samudera Hindia. Gangguan itu, juga mengakibatkan pola tekanan angin meningkat hingga mencapai 60 kilometer per jam.

Sesuai siklus normal, katanya, biasanya sekitar Mei-Juli merupakan fase yang bersahabat untuk berlayar, namun karena terjadi gangguan cuaca jangka pendek, maka kondisi gelombang laut menjadi berubah. Gangguan cuaca jangka pendek bersifat sementara, namun tetap memiliki kemungkinan terus terjadi kembali.

"Kami sudah menginformasikan untuk peringatan dini mengenai tinggi gelombang tersebut kepada pihak-pihak terkait," kata dia.

Menurut dia, kewaspadaan juga perlu ditingkatkan sebab di titik tertentu pantai di DIY memiliki ciri khusus berupa palung atau arus bawah laut. Ia meminta wisatawan agar mematuhi batas keamanan yang telah dibuat oleh pemerintah daerah di seluruh objek wisata pantai di DIY.

"Bagi nelayan dan masyarakat setempat mungkin telah mengenali karakter perairan laut selatan DIY. Hal itu perlu dikenali pula oleh wisatawan dengan baik," kata dia.

Sebelumnya, pada Rabu (14/5) sekitar pukul 13.45 WIB terjadi kecelakaan laut yang menimpa delapan wisatawan. Mereka, adalah siswi MTs Al-Maarif, Malang, yang berwisata di Pantai Parangtritis, Bantul.

Lima korban berhasil diselamatkan dalam keadaan hidup oleh Tim SAR setempat, sedangkan tiga korban lainnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Sekretaris SAR Pantai Parangtritis Bantul Taufik Faqih Usman mengatakan kejadian bermula saat rombongan siswa tersebut mandi di tepi pantai. Namun delapan siswa di antaranya tidak menyadari bahwa lokasinya berbahaya karena terdapat palung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement