Jumat 16 May 2014 00:03 WIB

Irman Gusman: Menarik, Wacana Usung Sri Sultan Hamengkubuwono X

Rep: N-C75/ Red: Julkifli Marbun
Irman Gusman
Foto: ROL
Irman Gusman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta Konvensi Calon Presiden (Capres) Partai Demokrat, Irman Gusman mengatakan wacana partai Demokrat mengusung Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai capres, sesuatu yang menarik. Termasuk figur Sri Sultan Hamengkubuwono X yang menarik.

"Menarik ya, ada wacana mengusung capres Sri Sultan," ujar Irman Gusman kepada Republika, Kamis (15/5).

Ia menuturkan Sri Sultan Hamengkubuwono X memiliki pengalaman, negarawan serta salah seorang tokoh reformasi. Tentu, partai Demokrat mempunyai alasan mendorong Sri Sultan menjadi capres. Dimana, Sri Sultan memiliki elektabilitas cukup tinggi dan bisa menyaingi Prabowo dan Jokowi. Namun, menurutnya, Sri Sultan merupakan tokoh partai Golkar.

Menurutnya, wacana partai Demokrat mengusung Sri Sultan tentu dengan asumsi dengan partai yang mengusung. Dimana, Golkar dan Demokrat (bisa) bergabung. Kondisi itu yang membuat bisa dipahami (mengusung capres lain). Karena Golkar lebih berpeluang lebar, di mana perolehan suaranya tinggi.

"Logikanya mengundang Sri Sultan, Golkar akan bersama Demokrat. Kalau (Demokrat) mengusung Capres sendiri tidak bisa," ungkapnya.

Irman pun menambahkan ia merasa tidak dilangkahi dengan wacana tersebut dan sah-sah saja dengan wacana itu. Karena belum tentu menjadi keputusan. Ia meyakini SBY akan mengkomunikasikan alasannya (wacana itu). "Besok ada pertemuan, SBY dengan peserta konvensi. Nanti akan ditanyakan. SBY, orangnya terbuka dan transparan," ungkapnya.

Ia pun berharap jika koalisi terjadi nanti antara Golkar dan Demokrat, maka cawapres dari peserta konvensi bisa menjadi pelengkap Sri Sultan. Bagaimana pun konvensi (harus) ada hasilnya. Ia pun tidak mempermasalahkan jika peserta konvensi menjadi Cawapres. "Realistis saja, yang penting di dorong adanya poros ketiga karena jika calon presiden pilihannya ada tiga calon lebih banyak," ungkapnya.

Menurutnya, poros baru tersebut baik sekali karena memberikan banyak pilihan kepada masyarakat. Bahwa ada lebih dari dua capres dan cawapres. "Kalau bergabung maka bisa menjadi poros baru," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement