REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Riau membutuhkan anggaran yang cukup besar untuk membangun break water atau pemecah ombak untuk mengantisipasi abrasi yang terus terjadi sejak tahun 1960-an yang terus mengikis sebagian daratan di Kecamatan Bantan dan Kecamatan Bengkalis hingga 1,6 km itu.
"Daratan yang terkikis kian mengkhawatirkan akibat terpaan ombak laut yang tidak terkendali sehingga tiap saat daratan akan makin terkikis sehingga bangunan pemecah ombak sangat dibutuhkan," kata Bupati Bengkalis Herliyan Saleh di Bengkalis, Selasa (13/5).
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Bengkalis hanya sanggup membangun break water sepanjang dua km, sedangkan anggaran yang tersedot untuk pembangunannya cukup besar. Anggaran yang dibutuhkan cukup besar, katanya lagi, maka bantuan Pemrov Riau sangat dibutuhkan untuk mendukung pengerjaan break water sepanjang 30 km dimulai dari Desa Muntai Kecamatan Bantan hingga ke Desa Meskom Kecamatan Bengkalis.
"APBD Kabupaten Bengkalis sangat terbatas dan banyak kegiatan pembangunan lainnya yang tentunya menjadi skala prioritas," katanya.
Sebelumnya, menurut Wakil Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, menyatakan Pemprov Riau siap membantu, namun karena anggarannya besar maka diperlukan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten bengkalis, Pemprov Riau dan pemerintah pusat.
Wagub Riau memandang, bahwa Bengkalis berada di wilayah terluar Indonesia sehingga wajar pula meminta bantuan instansi terkait misalnya Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI.