Selasa 13 May 2014 22:08 WIB

Kasal: Indonesia Bisa Jadi Mediator Angkatan Laut Dunia

Seragam TNI AL (ilustrasi)
Foto: Radar Cirebon
Seragam TNI AL (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr Marsetio menyatakan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut bisa menjadi mediator AL di dunia. "Buktinya, Multilateral Naval Exercise 2014 yang kita gelar pada Maret-April lalu dihadiri 15 Kasal dari 17 negara," katanya dalam kuliah tamu di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Selasa (13/5).

Dalam kuliah tamu di hadapan 150-an mahasiswa dan dosen serta Rektor UKWMS Kuncoro Foe G.Dip.Sc PhD, ia menjelaskan Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic state) terbesar di dunia. "Indonesia juga memiliki konstelasi geografis yang sangat strategis dan penting bagi lalu lintas pelayaran nasional maupun internasional," katanya.

Tidak hanya itu, Indonesia juga memiliki kekayaan alam yang melimpah dari darat maupun laut, sehingga menjadikan negeri ini sebagai center of gravity kawasan Asia Pasifik. Selain itu, bangsa Indonesia juga memiliki jumlah penduduk yang besar dan berpotensi sebagai sumber daya manusia maritim dalam berbagai unsur pelayaran, perikanan, perindustrian dan jasa maritim, wisata bahari, pertambangan serta energi laut, hukum, pendidikan maritim, dan LSM seperti lembaga pengkajian kemaritiman.

"Karena itu, kekuatan AL kita sangat dipandang dan disegani, sehingga acara kita dihadiri 15 Kasal, padahal acara serupa di negara lain hanya dihadiri 4-5 Kasal dari negara lain," katanya.

Bahkan, AL AS dan AL Cina juga datang. Padahal jika AL AS mengundang AL Cina tidak hadir dan sebaliknya jika AL Cina yang mengundang AL AS juga tidak akan hadir."Pandangan AL dari negara lain kepada TNI AL juga tidak lepas dari kesiapsiagaan TNI AL dalam meningkatkan kapasitas alutsista untuk menjaga kawasan perbatasan darat dan laut dengan negara lain," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement