Senin 12 May 2014 15:53 WIB

RS Sanglah Belum Temukan Pasien Positif MERS-CoV

Virus MERS belum ditemukan di Indonesia, namun karena tingginya lalu lintas manusia antara Indonesia dan Timur Tengah, kewaspadaan terhadap penularan virus ini perlu ditekankan.
Foto: Republika/Yasin Habibi/c
Virus MERS belum ditemukan di Indonesia, namun karena tingginya lalu lintas manusia antara Indonesia dan Timur Tengah, kewaspadaan terhadap penularan virus ini perlu ditekankan.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar belum menemukan pasien yang terindikasi positif mengidap koronavirus atau MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus) dari hasil pemeriksaan laboratorium tersebut.

"Sampai saat ini RSUP Sanglah belum pernah merawat pasien yang positif mengidap virus MERS-CoV," kata Kepala Seksi Rawat Khusus Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dr Ayu Kusuma, di Denpasar, Senin (12/5).

Ia menjelaskan bahwa dari empat pasien yang pernah dirawat di RSUP Sanglah Denpasar hasil laboratorium Biologi Molekuler (Biomol) Universitas Udayana dan Litbangkes Kementerian Kesehatan semuanya negatif. Untuk pasien kelima yang diduga (suspect) MERS-CoV, inisial KD (55) masih menunggu hasil pemeriksaan Laboratorium untuk menyatakan bahwa pesien itu dapat dikatakan positif atau tidaknya koronavirus tersebut.

"Pasien yang baru kami terima dari RSUD Karangasem belum dapat dinyatakan positif menderita koronavirus karena masih menunggu hasil dari Litbangkes Kementerian Kesehatan," ujarnya.

Ayu Kusuma menjelaskan bahwa pasien yang pernah dirawat di RSUP Sanglah Denpasar kebanyakan hanya memiliki riwayat influensa, batuk, sesak nafas akibat penyakit paru-paru (pneumonia) sebelum pasien tersebut melakukan ibadah umrah ke Timur Tengah.

Ia menambahkan bahwa untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut, lanjut dia, pihaknya menghimbau kepada masyarakat yang akan berangkat umroh untuk waspada terhadap penyakit koronavirus (MERS-CoV) tersebut.

Hal senada dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya, mengatakan bahwa dari hasil pemeriksaan Laboratorium Biologi Molekuler (Biomol) Universitas Udayana dan Litbangkes Kementerian Kesehatan belum ditemukan pasien yang positif mengidap MERS-CoV di Bali.

"Kami juga minta KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) untuk tetap mengawasi setiap kedatangan dari Timur Tengah," ujarnya.

Pihaknya juga sudah mengajak semua rumah sakit di Bali untuk bekerja sama dan bersiap memberi penanganan yang tepat jika ternyata ditemukan pasien yang terduga terjangkit virus yang merebak di Arab Saudi itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement