REPUBLIKA.CO.ID, Suhu pendingin udara mulai terasa baru-baru ini, meredam hawa panas yang sejak siang tadi menyelimuti suasana keruh dan penuh perdebatan. Senyuman dan tawa sumringah seolah cairkan ketegangan seketika.
“Itu saja dari PKS, terimakasih, Assalamualaikum Warahmatullahiwabarokatu,” kata Sekretaris Jenderal PKS Taufik Ridho menutup pembicaraanya. Tepuk tangan pun meramaikan seisi ruangan aula rapat pleno rekapitulasi nasional Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sabtu (10/5) dini hari.
“Berikutnya ke partai nomor urut 4, PDI Perjuangan,” kata Ketua KPU, Husni Kamil Malik sambil melirikan matanya ke Tjahjo Kumolo. Secara urut, ia meminta closing statemen setiap partai politik (parpol) usai acara penetapan hasil pemilu legislatif (Pileg).
Pria berkacamata yang mendapat tatapan ramah Husni, langsung mendekatkan bibirnya ke mikrophone (pengeras suara). Orang yang dikenal sebagai Anggota Komisi I DPR, sekaligus Sekjen PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo angkat bicara.
Dia mengatakan, pihaknya mewakili partai, memberikan apresiasi kepada KPU dan Bawaslu yang telah menyelesaikan proses rekapitulasi suara tersebut. Dua jempolnya diangkat sebagai simbol kebanggan atas penyelenggaran serta pengawasan pemilu.
“Kehilangan satu suara atau adanya dugaan penggelembungan suara merupakan noda atas demorasi Indonesia yang tengah dibangun saat ini,” kata dia.
Memang ada rasa kurang puas atas perolehan hasil suara pileg kali ini. PDI Perjuangan menargetkan hasil antara 20 – 27 persen suara, namun faktanya, hasil malam tadi, justru tak sesuai harapan yakni 18,90 persen, turun dari prediksi hitung cepat yang melebihi 19 persen.
Namun ia enggan mempersoalkan perbandingan suara itu. Menurutnya ada margin error dalam hasil survei dan hitungan manual KPU. Parpol, kata dia, tidak berkomentar banyak, namun sejumlah calegnya akan memajukan permohonan sengketa ke MK.
“Memang masih banyak hal yang perlu dibenahi, apalagi kebobrokan penyelenggara pemilu tingkat bawah. Setidaknya ada 5 sampai 6 caleg yang akan membawa perkara dugaan penyimpangan pemilu ini ke MK,” ujar Tjahjo.
Beberapa daerah yang dinilainya bermasalah yang menjadi sumber gugatan ke MK antara lain, Jawa Timur, Jawa Barat, NTT, Sumatera Utara, Sumatera Sealatan, dan Sulawesi Utara. Kalau memang ada pergeseran hasil suara, pihaknya menyerahkan proses tersebut kepada hukum.
Bila perolehan PDI Perjuangan menurun, hal sebaliknya dirasakan Partai Demokrat yang mengalami kenaikan dari dalam real count KPU. Bila hasil survei atas parpol yang diketuai Presiden SBY itu berkisar pada angka 9 persen, malam tadi meningkat hingga 10,19 persen.
Wasekjen Partai Demokrat, Andi Nurpati menyatakan, hal itu adalah kondisi yang biasa terjadi karena adanya /margin eror/ dalam setiap survei. Ia juga tidak merasa khawatir bila ada asumsi atau dugaan manipulasi suara yang ditudingkan ke partainya.
“Kami sih bersyukur dengan adanya peningkatan suara ini, terlepas adanya dugaan kecurangan atau manipulasi suara. Itulah yang terjadi dalam pemilu, ada atau tidak buktinya,” kata Andi.
Selebihnya, ia menyatakan, terimaksih kepada seluruh rakyat Indonesia yang dianggap masih percaya dengan Demokrat. Meski hasil pileh telah resmi ditetapkan, namun bagaimana sikap Demokrat dalam tentukan arah koalisi, kata dia, akan segera diputus setelah konvensi.
Penurunan juga terjadi pada Partai Gerindra yang awalnya berada pada kisaran angka 12 persen, ternyata hanya menguat di 11,81 persen. Meski demikian, Wakil Sekjen Partai Gerindra, Harris Bobihoe merasa bangga, ia dapat tembus angka 3 besar dalam usia yang masih tergolong muda.