REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok siagakan seluruh Rumah Sakit (RS) di Depok untuk Antisipasi Middle East Respiratory Syndrome (MERS) Coronavirus atau flu Arab yang kini penularannya tengah mewabah.
Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Somad mengakui bahwa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) belum mampu menangani secara detail pasien infeksi berat seperti flu burung ataupun MERS. Namun, pihaknya tetap menyiagakan seluruh RS di Depok, serta berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk segera cepat berkomunikasi jika menemukan suspek penyakit flu Arab yang dikhawatirkan para jamaah umrah akan berpotensi tertular.
"Belum ada RS di Depok yang mampu merawat pasien infeksi berat seperti itu, karena itu pasti harus dikarantina. Kami pasti merujuk ke RS yang dijadikan pusat penanganan infeksi kesehatan, bisa juga kami melalui bagian sosial koordinasi dengan Kementerian Agama," ujar Idris di Balaikota Depok, Jawa Barat (Jabar), Kamis (8/5).
Idris menegaskan bahwa MERS CoV memang rawan menular di Indonesia lantaran setiap bulan terdapat 220 ribu per bulan jamaah yang pergi umroh. "Memang benar terjadi ada, di sana memang beda dengan kita, tak seheboh di sini. Yang di sana mungkin biasa-biasa saja, bukan dalam kondisi luar biasa (KLB)," tuturnya..
Selain itu, lanjutnya, Pemkot Depok mendukung dalam pemberlakuan aturan ketat terhadap pemberangkatan jamaah umroh. "Mereka sangat ketat dalam itu. Kementerian batasi usia 60 tahun agar ditunda berangkat karena rentan tertular. Selain itu yang punya potensi jantung, diabetes, dan ginjal juga ditunda sampai kondisi aman," jelas Idris.
Untuk jamaah haji, katanya Idris lagi Pemkot Depok juga mewacanakan untuk pemberlakuan aturan ketat. "Kita akan cukup ketat untuk jamaah haji terutama soal usia dan kesehatan," tandasnya.