Kamis 08 May 2014 17:12 WIB

JK Mengaku Tidak Terima SMS Sri Mulyani Soal Century

 Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla usai bersaksi dalam persidangan kasus Bank Century dengan terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (8/5). (Republika/Agung Supriyanto)
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla usai bersaksi dalam persidangan kasus Bank Century dengan terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (8/5). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden 2004-2009 Jusuf Kalla mengaku tidak mendapatkan pesan singkat (SMS) dari Menteri Keuangan saat dijabat Sri Mulyani mengenai pemberian dana talangan kepada Bank Century sebesar Rp2,7 triliun pada 21 November 2008.

"Apakah mendapat SMS dari Sri Mulyani?" tanya jaksa penuntut umum Pulung Rinandoro dalam sidang di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (8/5).

"Tidak dapat SMS," jawab JK.

Padahal dalam sidang Jumat (2/5) Sri Mulyani mengaku sudah mengirimkan SMS kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan diteruskan ke Jusuf Kalla sebagai Wapres yang menjadi pelaksana tugas presiden. Isi SMS tersebut adalah Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada 21 November 2008 sudah memutuskan memberikan dana talangan sebesar Rp 2,7 triliun kepada Bank Century karena bank tersebut masuk sebagai bank gagal berdampak sistemik.

"Tadi saya jelaskan, saya sama sekali tidak pernah menerima SMS. Apa yang disebut Bu Sri Mulyani kan tembusan, di-cc. Saya tidak menerima cc itu," kata JK seusai sidang.

Namun JK tidak mengetahui apakah SMS Sri Mulyani tersebut diterima Presiden. "Saya cuma tanya mana SMS yang kau kirim kepada saya. Tapi Bu Sri Mulyani tidak bisa menjawabnya," tambah JK.

Namun JK mengakui bahwa Sri Mulyani belakangan mengakui tertipu dengan data BI mengenai Century. "Ibu Sri Mulyani sendiri mengatakan menyampaikan tanggal 30 September 2009. Alasannya saya kira sama dengan kemarin, dikasih data Rp 600 miliar, yang keluar Rp 2,7 triliun," papar JK.

JK tidak menanyakan kepada Boediono yang pada 2008 menjabat sebagai Gubernur BI mengapa angka dari BI berubah. "Saya tidak tahu. Saya tidak pernah tanya karena saya sudah berhenti juga," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement