REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Sekolah SDN 06 Petang Pondok Rangon, Cipayung, Jakarta Timur, Sukirno membantah adanya pelecehan seksual yang dilakukan oknum guru kepada salah satu siswinya yang berinisial W (10).
"Saya tanya dengan guru yang disebut oleh anak tersebut, dia bilang berani sumpah tidak melakukannya," kata Sukirno saat ditemui di sekolah pada Rabu (7/5).
Sukirno juga telah menanyakan kronologi kejadian yang menimpa W kepada penjaga sekolah yang kebetulan berada di sekolah saat kejadian pada Rabu (30/4) lalu.
Menurut kesaksian penjaga sekolah, pada hari Rabu W sedang membantu teman sekelasnya mengangkat bangku dari ruang toilet yang kini digunakan sebagai gudang.
"Saat itu pukul 11.00 WIB, sekolah ini masuk siang, jadi belum ada guru yang datang, hanya ada pak Bayu yang mengajar pendalaman materi di kelas VI. Lagipula, saat keluar dari toilet W biasa saja, terlihat riang," lanjut Sukirno.
Meski begitu Sukirno menyerahkan sepenuhnya penyelidikan polisi terhadap kasus yang menimpa W. Jika hasil penyelidikan membuktikan bahwa oknum guru tersebut terbukti bersalah, maka Sukirno akan memberikan sanksi tegas.
Sebelumnya diketahui bahwa W (10), seorang siswi kelas III SDN 06 Petang Pondok Rangon, Jakarta Timur menjadi korban pelecehan seksual oleh gurunya di toilet sekolah.
Orang tua W, M mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (30/4) lalu. Awalnya M curiga dengan prilaku dan cara jalan W saat pulang sekolah. Namun, esok harinya W mengeluhkan rasa sakit pada bagian vaginanya. Setelah dicek, ternyata M mendapati kemaluan W sudah membengkak.
W tidak mengingat secara detail kejadian yang menimpanya. Namun W yakin bahwa orang yang melakukan pelecehan seksual tersebut adalah guru kelasnya sendiri.