Rabu 07 May 2014 19:59 WIB

Mengenal Konsep Wisata Tepi Pantai

Senja di tepi pantai.
Foto: okc.about.com
Senja di tepi pantai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Landmarks Berhad, pengembang properti asal Malaysia, mengumumkan pengembangan Tahap Pertama akan berjalan sesuai target, Rabu (7/5). Pengembang properti untuk destinasi dengan konsep 'waterfront' (tepi pantai) terbaru di Asia yang ikonis, Treasure Bay Bintan (TBB) itu menyatakan siap untuk diluncurkan pada Kuartal 4 tahun 2014.

Gross development value (GDV), atau nilai pengembangan Tahap Pertama proyek ini mencapai US$650 juta. Pengembangan area terintegrasi seluas 338 hektar di Bintan ini, ditargetkan dapat mengangkat potensi Pulau Bintan sebagai tujuan wisata terdepan di Asia. Selain itu, pengembangan area tersebut diyakini dapat melipatgandakan proyeksi kedatangan wisatawan ke angka satu juta pada 2017. Total investasi dalam proyek ini akan mencapai lebih dari 3,5 miliar dolar AS dalam 10-12 tahun mendatang.

Pengembangan Tahap Pertama akan mencakup area seluas 90 hektar dimana akan dibangun berbagai fasilitas untuk 1.500 atraksi wisata baru dalam lima tahun mendatang, yang saling terhubung dengan laguna, jalur air, dan lajur pejalan kaki.

Pembangunan ini akan menyajikan banyak produk wisata yang pertama kalinya di Asia, dengan mengintegrasikan pengalaman wisata, hiburan, serta kesehatan dan kebugaran, melalui merek internasional maupun regional terkemuka. Kota resor ini bertujuan untuk menarik konsumen lintas segmen yang mencari destinasi wisata tepi pantai berkelas di Asia, maupun pembeli properti yang mencari keuntungan di nilai real estate.

Chief Operating Officer, Destination Development, Landmarks Berhad, Paul Leong, mengatakan pihaknya menargetkan 'Treasure Bay' menjadi salah satu ikon kota resor tepi pantai terpadu di Asia untuk para wisatawan, investor, dan pebisnis. Pembukaan Treasure Bay pada 2014 dapat secara signifikan meningkatkan profil Pulau Bintan sebagai destinasi wisata kelas satu di Asia.

Melalui master-plan pengembangan kota rekreasi dan kawasan urban terintegrasi yang menghadirkan produk wisata yang unik, resor ini akan merangsang kunjungan wisatawan yang stabil dan menambah lapangan pekerjaan baru di pulau Bintan dan secara konsisten mendorong kenaikan nilai real estate.

“Untuk Tahap Pertama, kami berfokus menciptakan pengalaman wisata yang inovatif melalui pengembangan cluster, meningkatkan waktu tinggal, serta pembuatan lanskap yang ikonis untuk memposisikan Treasure Bay sebagai ikon wisata di Asia," ucap dia.

Rencana pengembangan Landmarks Berhad untuk Treasure Bay berfokus pada tiga kunci strategis, yakni menjadi destinasi wisata kebugaran dan tempat melangsungkan pernikahan, sekaligus memposisikan kawasan ini sebagai “Gerbang menuju Kepri”. Mendekati tahap akhir, proyek ini akan menyediakan berbagai fasilitas dan resor yang berfokus pada gaya hidup sehat. Sebuah operator kesehatan terdepan dari Amerika akan menjadi properti pertama yang memelopori hal ini.

Sebuah konsep kehidupan yang maksimal akan disatukan dengan fasilitas rekreasi, hiburan malam, dan berbelanja. Pembangunan yang luar biasa telah membuktikan dari tahun ke tahun, nilai pengembangannya selalu meningkat melampaui nilai awal, sehingga berdampak cukup signifikan pada pariwisata dan nilai wilayah setempat. Lanskap Treasure Bay akan dibuat sedemikian rupa untuk menonjolkan identitasnya. Pembangunan cluster ditargetkan dapat meningkatkan dampak pembangungan serta waktu tinggal yang lebih lama, membuat pengalaman Treasure Bay menjadi unik dan akan selalu diingat.

Faktor pendorong lainnya adalah Crystal Lagoon, yang merupakan suatu area perairan seluas 6,3 hektar  dimana air laut telah diproses menjadi “sejernih kristal”. Fasilitas ini adalah yang pertama kalinya di Asia Tenggara dan memiliki atraksi interaktif untuk berbagai aktivitas air yang aman bagi seluruh keluarga.

Jarak yang dekat dengan pulau lainnya di Kepulauan Riau (juga dikenal sebagai Kepri) membuat Treasure Bay didaulat menjadi “Gerbang menuju Kepri” dan sekaligus membuka potensi wisata antarpulau. Rencananya, sebuah rute pesawat amfibi akan dibangun untuk menghubungkan Treasure Bay dengan 3.200 pulau lainnya di Kepri. Nantinya fasilitas transportasi ini  dapat membuka akses terhadap area terisolasi lainnya yang belum terjamah untuk dijadikan area wisata komersial.

Letak pelabuhan Treasure Bay dapat mengoptimalkan layanan kapal feri dan pesawat amfibi untuk beroperasi dari wilayah ini. “Terdapat banyak pulau indah lainnya seperti Anambas, Lingga, dan Natuna. Dengan fasilitas logistik yang memadai, kita dapat memberikan pengalaman wisata kepada siapa saja untuk menikmati atraksi alam yang dapat kita jumpai di daerah ini,” tutur dia.

Bandara berskala internasional yang rencananya bakal dibuka pada 2015, serta antisipasi terhadap keterbatasan kamar selama tiga tahun ke depan memberikan jaminan terhadap peluang pasar yang kuat untuk Treasure Bay.

John Ballantyne, Technical Advisor of Treasure Bay mengatakan, saat ini terdapat kumpulan kekayaan yang bertumbuh di seluruh Asia. Treasure Bay, kata dia, menyediakan peluang investasi yang kuat untuk penduduk Asia yang menginginkan nilai jangka panjang dan potensi keuntungan pada real estate.

"Kekayaan milyuner Asia saat ini telah melampaui kekayaan Eropa, dan ekonomi yang bertumbuh telah memunculkan tren kepemilikan rumah kedua dan bahkan ketiga. Di Cina sendiri, kelas menengah dan konsumen yang berkecukupan diprediksi dapat mencapai angka tiga kali lipat ke 400 juta pada 2020. Treasure Bay berada pada posisi yang strategis untuk menjangkau penduduk Asia dengan kekayaan berlimpah ini dengan sebuah penawaran yang terintegrasi,” ujar dia.

 

Ia berkata, selain pendorong ekonomi eksternal, terdapat juga beberapa faktor yang mendasari potensi pertumbuhan Treasure Bay. Sebut saja kedekatan jarak Bintan dengan Singapura, yang merupakan pusat keuangan global sekaligus hub pariwisata yang menghubungkan wilayah Asia Pasifik dengan pasar rekreasi dan MICE global, telah membuat Treasure Bay mampu menjangkau audiens internasional yang ada saat ini. "Ditambah lagi dengan lokasi Bintan yang berada di dalam segitiga Singapura-Johor-Riau – pasar yang menyerap 32 juta wisatawan dari total 65 juta wisatawan ASEAN – akan semakin memampukan Treasure Bay menjadi destinasi rekreasi Asia terdepan yang sukses di masa mendatang," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement