Selasa 06 May 2014 21:16 WIB

PAN Inginkan Koalisi Indonesia Raya

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Bilal Ramadhan
  Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Hatta Rajasa (kanan), bersama calon legislatif PAN, Desy Ratnasari (kiri) dan Eko Patrio (tengah), menyampaikan orasi politik saat kampanye akbar PAN di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (3/4).  (Antara/Ismar Patrizk
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Hatta Rajasa (kanan), bersama calon legislatif PAN, Desy Ratnasari (kiri) dan Eko Patrio (tengah), menyampaikan orasi politik saat kampanye akbar PAN di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (3/4). (Antara/Ismar Patrizk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pendekatan Partai Gerindra ke Partai Amanat Nasional (PAN) semakin mendekati finalisasi. Ketua Badan Pemenangan Pemilu PAN, Viva Yoga Mauladi mengatakan, diskusi antarpetinggi kedua parpol berlangsung semakin intensif. PAN, kata dia, sangat serius ingin merajut koalisi dengan Gerindra.

Dia berharap, koalisi yang melibatkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di dalamnya dapat terwujud secepatnya. "PAN menginginkan koalisi Indonesia Raya yang akan mengajak beberapa parpol lain untuk ikut di dalamnya," kata Viva ketika dihubungi, Selasa (6/5).

Menurut dia, bergabungnya PAN dan Gerindra bisa menjadi satu kekuatan politik dalam menatap pemilihan presiden pada 9 Juli mendatang. Bentuk kerjasama itu, sambung dia, adalah memajukan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa sebagai calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.

Disinggung pembagian kekuasaan untuk PKD kalau PAN menyodorkan Hatta, Viva menilai hal itu sudah dirumuskan dalam beberapa pertemuan yang melibatkan petinggi parpol masing-masing. Dia yakin, toleransi yang muncul dalam koalisi ini akan menciptakan persamaan derajat. Pasalnya, koalisi yang disusun juga mempertimbangkan platform pemerintahan ke depan yang dibahas bersama.

Sehingga, tidak ada parpol koalisi yang merasa dirugikan dan ada pihak yang diuntungkan dalam perumusan komposisi pembagian tugas di pemerintahan. Dengan persamaan persepsi itu maka diharapkan jalinan koalisi yang berujung di pemerintahan nanti kalau menang dapat terjalin harmonis.

Hanya saja, ia enggan memastikan apakah konsensi yang didapat PAN adalah Hatta menjadi pendamping Prabowo, "Apakah Pak Hatta yang dimunculkan, itu akan diumumkan setelah tanggal 9 Mei mendatang," kata anggota Komisi IV DPR itu.

Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani menolak berkomentar terkait wacana duet Prabowo dan Hatta. Menurut dia, partainya masih menunggu hasil rekapitulasi suara KPU dengan mempertimbangkan raihan kursi DPR. Karena itu, ia mengelak ketika disinggung Hatta sudah pasti menjadi cawapres Prabowo. "Saya tidak komentar, saya masih rapat," kata Muzani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement