REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Puluhan warga di RT 25 dan 26, RW 8, Kelurahan Rejomulyo, Kota Madiun, Jawa Timur, terserang penyakit chikungunya yang melanda sejak sebulan terakhir.
Salah satu warga RT 25/RW 8 di Kecamatan Kartoharjo itu, Suyanti mengatakan, penyakit tersebut sudah melanda di wilayahnya sejak bulan April lalu. Warga rata-rata mengalami demam dan timbul bintik-bintik merah di tangan dan bagian tubuh lainnya.
"Selain itu juga linu di bagian persendian sehingga sakit untuk berjalan dan tubuh sulit bergerak," ujar Suyanti kepada wartawan, Selasa (6/5).
Hal yang sama juga dialami oleh warga setempat lainnya, Wiji. Ia mengaku sudah berobat ke puskesmas setempat namun belum juga sembuh.
"Setelah diobati biasanya sembuh. Namun, kambuh lagi beberapa hari berikutnya. Hal itu juga terjadi pada warga lainnya," ucap Wiji.
Pihaknya telah melapor ke Ketua RT dan petugas posyandu yang diteruskan ke puskesmas setempat. Namun, hingga kini belum ada tanggapan dan tindaklanjutnya.
"Petugas puskesmas memang sudah ada yang meninjau, namun tidak melakukan apa-apa. Warga hanya disuruh untuk menjaga kebersihan rumah," ujar Wiji.
Kader Posyandu setempat, Amira mengatakan, pihaknya telah meminta warga untuk menjaga kebersihan lingkungan. Namun, warga tetap berharap petugas dari puskesmas ataupun dinas kesehatan turun ke lapangan untuk mengatasi masalah tersebut.
"Chikungunya dapat dicegah dengan menjaga kebersihan lingkungan rumah. Tapi, memang warga maunya ada "fogging" atau pengasapan agar serangan penyakit chikungunya dapat dihentikan," kata Amira.
Pihaknya mengimbau kepada warga untuk tidak mengandalkan kepada pengasapan saja. Ia menduga serangan penyakit tersebut karena warga kurang menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya.
Selain menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah, warga juga diimbau rajin memberantas sarang nyamuk. Cara tersebut lebih efektif dibandingkan dengan pengasapan.